BACA JUGA:Tohpati Ethnomission Bawakan Jazz Nusantara di BRI Jazz Gunung Series 2 Bromo
BACA JUGA:Lorjhu' Buka BRI Jazz Gunung Series 2 Bromo, Band Cadas Madura!
"Kira-kira ada nggak patah hati yang sembuh di satu dan dua sloki?," tanya Ardhito. "Atau satu dan dua batang (rokok)?," imbuhnya, menyebut salah satu sponsor Jazz Traffic.
"Itu masih oke, sih. Yang sedih tuh kalau nggak sembuh di satu dan dua pengganti," timpal Hezky. "Waduh, udah ganti dua kali masih nggak sembuh-sembuh?," Ardhito menanggapi.
"Ya udah, yuk kita rayakan patah hati bersama-sama!," ajak musisi berusia 30 tahun itu, lantas melantunkan Terakhir Kali. "Tak ada patah hati, yang sembuh di satu dan dua hari / Ku menjaga dirimu hanya untuk dimiliki yang lain..."
Wijaya 80 tampil tak lebih dari 45 menit. Namun, setlist yang manis, musik yang asyik (mereka memberikan sentuhan jazz pada pop retronya), hingga interaksi yang pas dengan penonton, membuat 45 menit itu begitu menyenangkan. (*)