Bronjong di Situbondo Rampung, Khofifah: Irigasi 49 Hektare Sawah Aman dari Banjir

Minggu 28-09-2025,11:00 WIB
Reporter : Edi Susilo
Editor : Thoriq S Karim

SITUBONDO, HARIAN DISWAY – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menanggulangi bencana banjir dan menjaga keberlanjutan sektor pertanian terus ditingkatkan. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung hasil pemasangan bronjong di Sungai Selowogo, Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Sabtu, 27 September 2025.

Pemasangan bronjong atau tanggul batu beronjong ini menjadi solusi pasca-jebolnya aliran sungai akibat banjir bandang yang melanda kawasan tersebut pada 3 Februari 2025 lalu. 

Peristiwa tersebut tidak hanya merusak tanggul, tetapi mengancam lahan pertanian warga, pemukiman, hingga akses jalan nasional yang melintasi wilayah Situbondo.

BACA JUGA:Membedah RUU Perampasan Aset: Perspektif Enam Guru Besar Hukum Jawa Timur


Khofifah sebut bronjong sebagai pengendali banjir-Humas Pemprov Jawa Timur-

"Setelah melihat langsung, saya optimistis pemasangan bronjong yang sudah selesai, ditambah pengerukan yang mulai dikerjakan Minggu 28 September, mampu mencegah banjir sekaligus memastikan sawah warga tetap terairi," kata Khofifah.

Menurutnyi, pembangunan bronjong tidak hanya sebatas infrastruktur pengendali banjir. Lebih dari itu, proyek ini berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat Situbondo yang mayoritas menggantungkan hidup pada sektor pertanian. 

Ia menegaskan, air sungai yang terkelola dengan baik akan menjadi kunci bagi produktivitas pertanian. "Pemasangan bronjong yang sudah tuntas serta ditambah pengerukan di Sungai Selowogo, Sungai Plalangan, dan Afvour C13 dengan total panjang 872 meter berdampak besar pada keberlanjutan pertanian warga. Kita ingin fungsi irigasi kembali maksimal," ungkap Khofifah.

BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga, Gubernur Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Serap Tomat Petani

BACA JUGA:Khofifah Minta Kepala Daerah Tingkatan Jumlah Desa Tangguh Bencana

Dari catatan Pemprov Jatim, keberadaan bronjong ini mendukung irigasi yang mengairi sedikitnya 49 hektare sawah. Rinciannya, 10 hektare di Desa Mlandingan Wetan, 10 hektare di Desa Mlandingan Kulon, 24 hektare di Desa Selowogo, dan 15 hektare di Desa Klatakan. 

Lahan-lahan tersebut menjadi sumber produksi padi, tembakau, hingga jagung bagi masyarakat setempat. Bagi para petani, keberadaan bronjong dan irigasi yang kembali normal tentu membawa harapan baru. 

Air yang mengalir lancar diyakini mampu mengurangi risiko gagal panen akibat banjir atau kekeringan, sekaligus meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Kepala Desa Mlandingan Wetan, Muzani Fattah, menyambut positif program tersebut. Dia menilai langkah gubernur merupakan wujud nyata dalam melindungi warganya. "Warga kini lebih tenang menjalankan aktivitas, terutama dalam sektor pertanian," katanya. 

Kategori :