5 Motif Batik Indonesia dan Filosofi yang Terkandung di Setiap Polanya

Kamis 02-10-2025,17:00 WIB
Reporter : Fitri Aprilia Alfina*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Batik tersebut biasanya memiliki warna hitam atau coklat tua dengan dasar warna krem atau kuning kecoklatan. Dulu, batik sogan umumnya hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan. Khususnya dari Keraton Solo. 

Motifnya menggambarkan nilai-nilai kebijaksanaan, ketenangan, dan kesederhanaan. Mencerminkan sifat-sifat para pemimpin Jawa dahulu. Selain itu, warnanya menunjukkan kedekatan manusia dengan alam dan penciptanya. 

BACA JUGA: The Beauty of Indonesia, Tampil Modis dengan Batik

3. Pring Sedapur


Potret batik Pring Sedapur yang memiliki arti serumpun bambu --freepik.com

Batik tersebut merupakan batik khas daerah Magetan, Jawa Timur. Tepatnya dari Dusun Papringan, Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan. Kata "Pring Sedapur" memiliki arti serumpun pohon bambu.

Filosofi dari motif itu merujuk pada keteduhan, ketentraman, kerukunan, dan sikap saling membantu. Seperti halnya pohon bambu yang tumbuh berdampingan dan saling menopang satu sama lain.

Artinya, diharapkan manusia memiliki sifat seperti pohon bambu. Masing-masing dapat hidup berdampingan. Damai dan harmonis. 

BACA JUGA:Batik Gedog Tuban Selangkah Lagi Menuju Pengakuan Indikasi Geografis Nasional

4. Batik Kawung


Potret motif batik kawung yang berasal dari Yogyakarta--pinterest

Motif batik kawung merupakan salah satu motif yang tertua di Indonesia. Berasal dari wilayah Yogyakarta. Motif itu menyerupai irisan buah kolang-kaling. Disusun secara simetris dan geometris.

Motif kawung melambangkan kesempurnaan, kemurnian, dan kekosongan. Kekosongan dalam konteks tersebut bermakna kebijaksanaan. Yaitu tidak berpihak, tidak ingin menonjolkan diri, mengikuti arus kehidupan, dan membiarkan segala yang ada di sekitarnya berjalan sesuai kehendak alam. 

5. Batik Gentongan


Potret batik Gentongan yang berasal dari Pulau Madura --pinterest

Batik gentongan berasal dari Pulau Madura, khususnya daerah Bangkalan. Nama "Gentongan" merujuk pada teknik pewarnaan batik yang menggunakan gentong tanah liat sebagai tempat perendaman kain. 

BACA JUGA:Batik Lurik: Sejarah, Makna dan Filosofi, serta Jenisnya

Batik tersebut memiliki motif abstrak dengan warna-warna mencolok. Seperti merah, hijau, biru. Warna merah mencerminkan karakter masyarakat Madura yang kuat, keras dan penuh semangat.

Warna hijau melambangkan religiusitas. Sementara warna biru melambangkan laut yang mengelilingi Pulau Madura. 

Kategori :