HARIAN DISWAY - Internet pernah sederhana. Kita buka browser, ketik kata kunci, Google menjawab. Sekarang, dunia digital makin kompleks.
Tab menumpuk, informasi berlimpah, dan waktu terasa makin sempit. Di titik itu, Perplexity mencoba menghadirkan solusi baru: Comet AI, browser AI yang digadang-gadang lebih dari sekadar mesin pencari.
Bayangkan sebuah browser yang tidak hanya menampilkan hasil pencarian, tapi juga membantu pengguna untuk berpikir.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Google dan Fakta Menarik di Balik Pemilihan 27 September sebagai Hari Ulang Tahun
Itulah Comet AI. Resmi dirilis pertengahan 2025, awalnya ia hanya bisa dinikmati oleh pengguna premium dengan biaya 200 dolar per bulan.
Kini, kabar baiknya Comet AI sudah tersedia gratis untuk semua. Disitulah letak gebrakannya. Di browser biasa, kita biasa membuka Google atau Bing. Lalu mengetik pertanyaan, lantas memilih jawaban dari ribuan link.
Comet AI disinnyalir lebih cepat ketimbang mesin pencari biasa. --pcquest
Comet mengubah pola itu. Ia hadir dengan asisten AI yang menempel di sidebar. Cukup memberi langsung seperti: "ringkas artikel ini", "bandingkan data dari dua situs", atau "cari alternatif terbaik untuk tiket pesawat".
BACA JUGA:Perjalanan Google, Raksasa Teknologi Karya Anak Muda, Diciptakan dari Garasi
Comet AI membuat semuanya bisa dilakukan tanpa meninggalkan tab utama. Praktis, ringkas, dan terasa lebih manusiawi.
Kalau browsing biasa kadang bikin kita tersesat, Comet punya solusi bernama autopilot. Fitur itu memungkinkan AI untuk mengambil alih “pekerjaan kotor” dalam riset.
Misalnya, saat mencari referensi skripsi. AI akan membuka link, menyaring informasi penting, lalu menyajikannya dalam bentuk ringkasan terstruktur. Kita hanya perlu membaca kesimpulannya.
BACA JUGA:Rayakan Ulang Tahun ke-27, Google Tampilkan Doodle Nostalgia
Pernah pusing karena membuka 20 tab sekaligus? Comet bisa memanggil konten dari tab-tab itu hanya dengan menuliskan "@tab1" atau "@tab2".
Informasi yang berceceran bisa ditarik jadi satu narasi utuh. Sebuah terobosan kecil, tapi dampaknya besar. Otak kita jadi lebih ringan, waktu lebih hemat.