Pembersihan Puing Musala Al Khoziny Rampung, Operasi SAR Resmi Ditutup

Selasa 07-10-2025,11:13 WIB
Reporter : Najwal Hamamah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Pembersihan puing reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah rampung pada Selasa, 7 Oktober 2025 dini hari.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak ada lagi aktivitas alat berat di lokasi. Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) pun dinyatakan selesai.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menyebut seluruh material bangunan telah diratakan, dan petugas tidak menemukan korban baru.

“Alhamdulillah sekarang sudah rata dan diketemukan 61 korban jiwa,” ujarnya, Selasa 7 Oktober.

BACA JUGA:BNPB Pastikan Seluruh Jenazah Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny sudah Ditemukan

BACA JUGA:Korban Tewas Tragedi Al Khoziny Bertambah Jadi 49 Orang, Terdapat 14 Lagi dalam Pencarian

Dari total 61 korban meninggal dunia, tujuh di antaranya berupa potongan tubuh yang masih dalam proses identifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI).

Dua korban masih tercatat dalam pencarian. “Masih ada dua dari data kami sebelumnya masih dalam pencarian, tetapi ada tujuh body part yang ditemukan. Nanti kita akan tunggu proses DVI untuk memastikan apakah itu adalah dari dua korban itu tadi,” jelas Budi.

Secara keseluruhan, jumlah korban terdampak tercatat 165 jiwa. Sebanyak 104 orang dinyatakan selamat, dengan rincian empat masih menjalani perawatan, 99 telah pulang, dan satu tidak memerlukan perawatan medis.

Dengan berakhirnya pembersihan puing, BNPB menyatakan operasi SAR resmi ditutup dan memasuki fase transisi menuju pemulihan.

Tanggung jawab selanjutnya akan diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, dengan BNPB tetap melakukan pendampingan.

BACA JUGA:BNPB: 13 Korban Masih Terjebak Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

BACA JUGA:Korban Tewas Gedung Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 54 Orang, Evakuasi Terhambat Reruntuhan Bangunan Lama

Masa transisi ini akan difokuskan pada identifikasi korban yang belum selesai. Dari 61 jenazah, baru 17 yang berhasil diidentifikasi.

Selain itu, BNPB bersama BPBD Sidoarjo dan instansi terkait menyediakan tenda pengungsian di RS Bhayangkara Surabaya bagi keluarga korban, lengkap dengan dukungan kebutuhan dasar, layanan kesehatan, pendampingan psikososial, serta terapi tradisional seperti pijat dan bekam.

Kategori :