Menariknya, pemeran anjing dalam Good Boy bukan animal actor profesional. Melainkan peliharaan pribadi sutradara Ben Leonberg. Seekor anjing ras nova scotia duck tolling retriever yang nama aslinya juga Indy.
Karena sudah memiliki ikatan emosional yang kuat dengan pemiliknya, ekspresi dan reaksi Indy terlihat begitu alami di layar. Ia tidak berakting dengan paksaan, melainkan menunjukkan perasaan dan instingnya secara spontan, membuat setiap adegan terasa tulus dan menyentuh.
Hubungan dekat antara sutradara dan anjingnya ini menjadi kekuatan emosional tersendiri dalam film. Penonton bisa merasakan bagaimana kehangatan dan kepercayaan antara keduanya terwujud dalam bentuk interaksi yang jujur.
Dan justru karena menggunakan hewan non-profesional, Good Boy berhasil menghadirkan ketulusan yang jarang ditemukan di film horor modern.
BACA JUGA:Sinopsis Film Gabby's Dollhouse: Serial Netflix Jadi Film Layar Lebar!
BACA JUGA:Sinopsis Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung, Ketika Rigen Ditinggal Nikah Davina Karamoy
3. Produksi Tiga Tahun
5 fakta menarik film horor Good Boy. Foto: Sutradara Ben Leonberg bersama Indy, anjing kesayangannya.-LLC Pictures-
Pembuatan film Good Boy ternyata bukan perkara mudah. Proses produksinya memakan waktu hingga tiga tahun. Dengan total lebih dari 400 hari pengambilan gambar, atau sekitar 13 bulan.
Salah satu yang paling menantang adalah ketika tim produksi harus menyesuaikan seluruh jadwal dengan kondisi Indy. Jika si guguk sedang tidak fokus atau lelah, proses syuting otomatis dihentikan.
Tantangan itu membuat setiap adegan harus diambil dengan penuh kesabaran dan ketelitian agar tetap terasa alami.
Untuk mengarahkan Indy, sutradara dan kru menggunakan berbagai cara kreatif. Seperti camilan, mainan, hingga suara tertentu agar anjing itu bereaksi sesuai kebutuhan cerita.
BACA JUGA:8 Pemain Film Kang Solah From Kang Mak x Nenek Gayung, Indro Warkop-Andre Taulany Bikin Ngakak
BACA JUGA:Sinopsis Janji Senja: Saat Cita-Cita Bertemu dengan Kenyataan Pahit
Hasil dari kerja keras tersebut terlihat jelas di layar melalui gerakan, ekspresi, dan reaksi Indy terasa nyata, tanpa bantuan efek komputer. Itu sekaligus menjadi bukti dedikasi tim produksi dalam menjaga keaslian dan keunikan film.
4. Rating Tinggi di Rotten Tomatoes
Karena keunikan dan penggarapannya yang detail, Good Boy mendapatkan apresiasi tinggi dari kritikus dan penonton. Film itu mencatat rating mengesankan, yakni 95 persen di Rotten Tomatoes.
Para kritikus menilai film itu berhasil menggabungkan unsur horor dan emosi dengan sangat seimbang. Ketegangan dibangun perlahan, tetapi tetap meninggalkan kesan mendalam berkat hubungan hangat antara anjing dan pemiliknya.