BACA JUGA:Self-Care Day ala Jimin: Cara Rayakan Ulang Tahun dengan Tenang
BACA JUGA:Self Care Minimalis, Mengenal Pendekatan Sederhana dalam Merawat Diri
6. Belajar berkata "tidak"
Terkadang, self care berarti menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan kondisi diri. Tidak apa-apa menolak ajakan jika tubuh sedang lelah atau ingin beristirahat.
7. Berbagi cerita dengan orang terdekat
Berbicara dengan keluarga atau teman bisa membantu meringankan beban pikiran. Dukungan emosional dari orang lain juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan mental.
Self Care Bukan Egois, Tapi Perlu
Hari Pencegahan Bunuh Diri menjadi pengingat bahwa langkah kecil seperti self-care dapat membawa dampak besar bagi kesehatan mental. --iStock
Sebagian orang merasa bersalah saat meluangkan waktu untuk diri sendiri. Seolah-olah itu tindakan egois.
Padahal, self care justru membuat seseorang lebih mampu hadir secara penuh bagi orang lain. Bagaimana bisa memberi yang terbaik jika diri sendiri tidak dalam keadaan baik?
BACA JUGA:Membaca Buku sebagai Self Care Terbaik, Meningkatkan Kualitas Diri Secara Utuh
BACA JUGA:Self Reward dan Healing, Sama-sama Self Care, Beda Tujuan
Seperti yang sering dikatakan, "You can’t pour from an empty cup." Artinya, Anda tidak bisa memberi energi, perhatian, atau kasih sayang jika dirimu sendiri kosong.
Dengan merawat diri, Anda sedang mengisi ulang "cangkir" itu agar bisa berbagi kembali dengan seimbang.
Self care tak hanya tren gaya hidup. Melainkan kebutuhan penting bagi setiap orang. Di tengah kesibukan, jangan lupa berhenti sejenak untuk mendengarkan tubuh dan pikiran.
Rawat diri dengan hal-hal sederhana. Seperti istirahat cukup, makan sehat, dan menjaga pikiran positif.
BACA JUGA:7 Self Care untuk Otak yang Sehat
BACA JUGA:Home as Healing Space, Rumah sebagai Tempat Pemulihan Diri
Ingat, merawat diri bukan tanda kelemahan. Tetapi bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri. Karena ketika Anda mencintai dan menghargai diri, hidup pun akan terasa lebih ringan, tenang, dan bermakna. (*)