HARIAN DISWAY - Militer Israel (IDF) menyatakan kembali menerapkan gencatan senjata di Jalur Gaza setelah bentrokan antara Israel dan Hamas di Rafah pada hari Minggu, 19 Oktober 2025.
Sebelumnya, Israel sempat melancarkan serangan di Gaza selatan. Seorang pejabat militer Israel juga menuding Hamas melanggar gencatan senjata dan menyerang IDF.
Pejabat Israel mengatakan bahwa Hamas menyerang IDF dengan menembak dengan penembak jitu dan meluncurkan granat berpeluncur roket.
BACA JUGA:Gaza Memanas Lagi, Israel dan Hamas Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata di Gaza Selatan
Namun, Hamas membantah tudingan tersebut dan mengatakan tidak mengetahui adanya bentrokan di Rafah. Salah satu pejabat Hamas turut menuding Israel membuat alasan untuk melanjutkan serangan.
“Kami menegaskan kembali komitmen penuh kami untuk melaksanakan semua yang telah disepakati, terutama gencatan senjata di seluruh wilayah Jalur Gaza,” jelas sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam.
Pertahanan sipil Gaza dan rumah sakit setempat juga menyatakan terdapat setidaknya 45 jiwa meninggal dunia akibat bentrokan tersebut.
“Setidaknya 45 orang tewas akibat serangan udara Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza,” jelas Mahmoud Bassal, juru bicara badan perlindungan sipil di bawah otoritas Hamas.
Kemudian, Bassal memaparkan beberapa detail serangan Israel.
BACA JUGA:Hamas Bentrok dengan Kelompok Bersenjata Dogmush di Kota Gaza, Trump Minta Keamanan Dipulihkan
Hanya terhitung hari, Israel kembali serang Gaza dengan menggunakan angkatan udara mereka.-dok disway-
Rumah Sakit Al-Awda, Nuseirat menerima 24 korban tewas dan 73 luka-luka akibat serangan di Gaza.
Rumah Sakit Al-Aqsa melaporkan 12 korban jiwa akibat ledakan bom.
Sementara Rumah Sakit Nasser di Khan Younis melaporkan 5 korban tewas dan Rumah Sakit Al-Shifa mengkonfirmasi 4 korban jiwa.
Beberapa jam setelah melancarkan serangan, IDF mengumumkan bahwa pihaknya mulai kembali melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.