Hansi Flick Diganjar Kartu Merah, Barcelona Ajukan Banding Jelang El Clasico

Senin 20-10-2025,12:29 WIB
Reporter : Raden Josaphat Bhismantaka*
Editor : Salman Muhiddin

“Saya tidak melakukan apa pun terhadap siapa pun. Saya bertepuk tangan untuk menyemangati tim, bukan mengejek wasit. Saya menerima keputusannya, walau saya tidak tahu mengapa kartu kedua diberikan,” ujar Flick.

Pelatih asal Jerman itu menambahkan bahwa sepak bola tidak bisa dilepaskan dari emosi.

Ia juga menegaskan bahwa fokus utamanya kini adalah menjaga mental para pemain agar tetap stabil menjelang laga besar melawan Real Madrid. 

“Kadang-kadang kami tidak bermain terbaik, tapi kami berjuang sampai akhir. Gol Araujo menunjukkan semangat tim ini. Saya harap kemenangan ini memberi dorongan besar untuk pertandingan besar berikutnya,” katanya.

Selain menyinggung insiden kartu merah, Flick juga menjelaskan alasan rotasi pemain seperti Pedri dan Lamine Yamal. 

Menurutnya, keduanya sudah bermain terlalu banyak dan butuh waktu istirahat. Keputusan itu terbukti tepat karena tim tetap mampu mempertahankan intensitas permainan hingga menit akhir.

BACA JUGA:Eric Garcia Masuk Radar Chelsea, Barcelona Segera Percepat Perpanjangan Kontrak

BACA JUGA:Frenkie de Jong Perpanjang Kontrak di Barcelona, Tegaskan Ambisi Juara Liga Champions

Di sisi lain, Flick sempat menyinggung keputusan wasit terkait penalti yang tak diberikan dan gol yang dianulir, namun tetap memilih tidak memprovokasi polemik lebih jauh. 

“Wasit membuat keputusannya, dan kami harus menerimanya. Ada VAR, dan jika tidak ada hal lain yang ditunjukkan, berarti keputusan itu sah,” ujarnya dengan nada diplomatis.

Jika banding Barcelona gagal, Flick akan menjalani laga El Clasico dari tribun, sementara Marcus Sorg memimpin di area teknis. Meski begitu, kehadiran Flick tetap akan terasa melalui rencana taktik dan arahan pra-pertandingan. 

Bagi para pemain, semangat pelatih mereka yang berapi-api justru menjadi simbol tekad baru Barcelona — tim yang siap berjuang dengan intensitas tinggi, bahkan di tengah kontroversi. (*)

*) Mahasiswa magang Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Kategori :