Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (58): Tempat Berteduh jadi Ikon Wisata

Senin 20-10-2025,15:30 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Longtan Park tidak hanya menjadi tempat wisata alam yang statis. Berbagai aktivitas dan fasilitas di dalamnya juga menarik disambangi. Itulah secuil pengalaman yang dirasakan para jurnalis peserta program China International Press Communication Center (CIPCC), 18 September 2025.

LUAS Longtan Park sekitar 544 hektare. Letaknya 3 kilometer dari pusat kota, di sisi selatan kota Liuzhou, Provinsi Guangxi.

Karena itu, menjelajahinya pun akan sangat sulit kalau berjalan kaki. Apalagi dalam waktu yang singkat.

Dari pintu gerbang yang dinaungi tebing karst, kami naik kereta kelinci. Tidak pakai motor. Tapi digerakkan daya listrik. Bebas polusi.

Ya, taman itu memang punya jalur pejalan kaki dan jalur sepeda yang mengelilingi danau. Komplet dengan area hijau yang titik-titik pemandangan.

BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (57): Longtan Park, Ikon Wisata Liuzhou

BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (6): Siap Taklukkan Dunia Siber

Semua jalur mengikuti kontur alam. Bukit karst tidak terganggu. Pohon besar dibiarkan tumbuh alami. 

Area itu dirancang untuk wisatawan maupun warga lokal, memungkinkan olahraga, bersantai, atau sekadar menikmati pemandangan.

Dengan kereta kelinci itu pula, kami menuju Jembatan Angin dan Hujan (Fengyu Qiao). Jembatan sepanjang sekitar 70 meter itu menghubungkan dua sisi danau. Menampilkan arsitektur khas etnis Dong. Atapnya berlapis genteng hitam. Penopangnya kayu dengan beberapa ukiran berpola tradisional.

Menyusuri jembatan itu memang seperti menziarahi keelokan arsitektur masa lampau.


GERBANG JEMBATAN ini mengadopsi gaya arsitektur suku Dong di Liuzhou, Provinsi Guangxi, Tiongkok.-Doan Widhiandono-

Tetapi, ada juga spot yang begitu menarik. Di bawah jembatan. Di situ ada anjungan beton. Melengkung di atas air danau. Seperti mengapung. Menjadi titik favorit wisatawan untuk berfoto.

Tak heran, di jembatan ada beberapa fotografer dengan lensa tele yang siap mengabadikan para wisatawan yang sedang berpose itu. Ada yang pose romantis seperti sedang bertunangan. Ada juga sepertinya berfoto untuk pernikahan. Tetapi, banyak juga—misalnya kami—yang pokoknya bergaya happy di atas jalan terapung itu.

Jembatan itu tidak sekadar lintasan. Dalam budaya Dong, jembatan beratap berfungsi sebagai tempat berlindung dari hujan dan angin. Longtan Park mempertahankan fungsi tersebut dalam bentuk modern. Rangka kayu asli diperkuat dengan struktur yang lebih tahan lama. Tetapi lekuk dan ornamen tetap mempertahankan estetika tradisional.

Kategori :