“Di sini tentu saja kita butuh SDM yang tahu tentang nuklir, tahu bagaimana mengoperasikannya, tahu masalah safety dan bagaimana kalau nanti terjadi sesuatu itu harus kita prediksi,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh negara yang telah mengoperasikan PLTN saat ini mengacu pada standar keselamatan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang akan menjadi acuan utama dalam pengembangan PLTN di Indonesia. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi English for Creative Industry Universitas Kristen Petra