Purbaya akhirnya tampil sebagai sosok yang berbeda. Ia menjadi menteri yang menampilkan kepemimpinan teknokrat terbuka: teknis dan kalkulatif, tetapi transparan dan komunikatif. Ia menjadi sosok yang tak membangun citra karismatik atau emosional, tetapi pemimpin sistem.
Kita akhirnya bisa melihat menteri keuangan yang cenderung berpikir sistematis dan berbasis data, fokus pada stabilitas dan efisiensi. Juga, pemimpin yang punya gaya komunikasi blak-blakan, tapi logis. Menteri yang pragmatis dalam menghadapi ketidakpastian sosial. Tapi, punya keyakinan bahwa ekonomi bisa direkayasa seperti sistem energi.
Dengan gayanya yang unik, Menteri Purbaya memang telah memberikan harapan baru publik kepada pemerintahan ini. Namun, apakah ia akan berhasil membawa pertumbuhan ekonomi seperti yang ditargetkan pemerintahan Prabowo? Itu masih perlu waktu. Yang penting, ada kesegaran baru bagi publik di kabinet ini. (*)