Ia menekankan bahwa tidak apa-apa jika kita berbeda atau berjalan dengan ritme sendiri. Buku itu memberi semangat sekaligus rasa tenang. Karena kita disadarkan bahwa menjadi diri sendiri sudah cukup.
5. The Comfort Book - Matt Haig
 The Comfort Book - Matt Haig--goodreads.com
Matt Haig dikenal karena tulisannya yang jujur dan penuh empati. Dalam The Comfort Book, ia merangkum pemikiran, kutipan, dan refleksi pribadi yang ditulis pada masa-masa sulit.
BACA JUGA:Membaca Buku sebagai Self Care Terbaik, Meningkatkan Kualitas Diri Secara Utuh
BACA JUGA:Mengupas Buku Biografi B.J. Habibie: Dari Parepare, Jerman, hingga Istana Negara
Buku itu seperti pelukan dalam bentuk kata-kata hangat, menenangkan, dan membuat Anda merasa tidak sendirian.
Setiap halamannya berisi pengingat kecil. Bahwa hidup tidak harus sempurna untuk bisa indah. Buku itu bisa dibaca secara acak.
Cukup buka halaman mana pun ketika anda merasa gelisah. Dan biarkan kalimat-kalimatnya menenangkan hati.
Membaca Sebagai Bentuk Istirahat Jiwa
 Membaca buku juga dapat menenangkan pikiran-freepik-
Membaca bukan hanya kegiatan intelektual. Tetapi juga bentuk perawatan diri. Saat Anda larut dalam cerita atau renungan dalam buku, otak dan hati diberi waktu untuk beristirahat. Anda diajak fokus pada hal yang sederhana. Yakni memahami kata demi kata, makna, dan perasaan.
BACA JUGA:M Irfan Ilmie, Wartawan Indonesia, Mengungkap Fakta Uighur Lewat Buku Kesaksian
BACA JUGA:Bedah Buku 75 Tahun Indonesia–Tiongkok, KOPRI: Perempuan Harus Paham Geopolitik
Buku-buku di atas juga menghadirkan refleksi. Mereka membantu Anda melihat hidup dari sudut pandang baru, menerima hal-hal yang tidak bisa diubah, dan menemukan ketenangan di dalam diri sendiri.
Jadi, ketika dunia terasa terlalu bising atau hati terasa lelah, mungkin saatnya anda mematikan ponsel. Siapkan secangkir teh hangat dan bacalah salah satu dari lima buku inspiratif tersebut.