HARIAN DISWAY - Legenda Man United, Wayne Rooney, menilai awal musim buruk Liverpool disebabkan oleh kurangnya kepemimpinan di dalam skuad. Juara bertahan Liga Inggris itu kini tengah terpuruk setelah mengalami empat kekalahan beruntun di liga, membuat mereka melorot ke posisi ketujuh dan tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen, Arsenal.
Kekalahan terbaru, 2-3 dari Brentford, memperpanjang tren negatif setelah sebelumnya ditaklukkan Crystal Palace, Chelsea, dan Manchester United.
Catatan ini menjadikan Liverpool hanya klub keempat dalam sejarah Premier League yang, sebagai juara bertahan, menelan empat kekalahan berturut-turut.
Dalam acara The Wayne Rooney Show, mantan kapten Inggris itu menyebut bahwa masalah utama Liverpool bukan hanya taktik Arne Slot, melainkan hilangnya figur pemimpin sejati di lapangan.
“Tak ada yang menyangka ini akan terjadi. Semuanya datang begitu cepat dan keras. Sekarang mereka kesulitan menemukan jalan keluar,” kata Rooney.
BACA JUGA:Man United Salip Liverpool di Papan Atas, Ruben Amorim Enggak Mau Terbawa Euforia
BACA JUGA:Liverpool Terpuruk, Arne Slot Sebut Kekalahan Lawan Brentford Paling Mengecewakan
Ia menegaskan bahwa pada situasi seperti ini, peran pelatih dan para pemimpin di tim sangat krusial untuk mengembalikan arah permainan. Rooney secara khusus menyoroti Virgil van Dijk dan Mohamed Salah, dua pemain senior yang seharusnya menjadi panutan.
Meskipun keduanya baru saja memperpanjang kontrak dengan klub, Rooney mempertanyakan apakah mereka benar-benar menunjukkan kepemimpinan yang dibutuhkan tim dalam masa sulit.
Van Dijk dan Salah Disorot: Bahasa Tubuh dan Tanggung Jawab
Mohamed Salah Yakin Bisa Balik ke Performa Terbaik-@mosalah-Instagram
Rooney mengakui bahwa Salah masih menjadi pemain paling produktif di Liverpool musim ini dengan tiga gol Premier League, termasuk satu gol ke gawang Brentford.
Namun, menurutnya, performa individu tak cukup jika tidak dibarengi pengaruh positif terhadap rekan setim.
“Van Dijk dan Salah sudah menandatangani kontrak baru, tapi saya tidak melihat mereka benar-benar memimpin tim musim ini,” ujar Rooney.
Ia menilai bahasa tubuh (body language) kedua bintang tersebut memperlihatkan gejala yang mengkhawatirkan, tanda-tanda frustrasi dan kelelahan mental yang dapat menular ke pemain lain.
“Bahasa tubuh bisa memberi tahu banyak hal. Saat dua pemain terbaik di tim menunjukkan sikap yang salah, itu berdampak ke seluruh skuad,” lanjutnya.