Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama Bidang SDM dan Media, Ismail Chawidu, menegaskan bahwa kesejahteraan guru berkorelasi langsung dengan kualitas pendidikan.
“Kesejahteraan guru bukan hanya soal tunjangan, tetapi juga soal penghargaan dan kesempatan untuk berkembang. Guru yang sejahtera akan melahirkan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.
Ismail menambahkan, hasil riset internal menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada tingkat kepuasan guru setelah kebijakan kenaikan tunjangan diberlakukan. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan media dalam menyebarkan informasi kebijakan secara edukatif.
“Berita yang baik adalah yang memberi penjelasan nyata dan menawarkan solusi. Media adalah mitra strategis kami dalam memperkuat citra dan tanggung jawab publik,” tegasnya di hadapan awak media.
BACA JUGA:Kemenag Raih Peringkat Ketiga Kementerian dengan Kinerja Terbaik Versi Indo Strategi
BACA JUGA:Komisi VIII DPR Desak Kemenag Evaluasi Izin Ponpes Al Khoziny
Melalui Dialog Media ini, Kemenag mengajak seluruh pihak—baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun media—untuk memperkuat narasi positif tentang kesejahteraan guru agama dan transformasi pendidikan nasional.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen Kemenag dalam mewujudkan pendidikan agama yang inklusif, berkeadilan, serta berorientasi pada peningkatan mutu dan kesejahteraan pendidik di seluruh Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Kapusbimdik Khonghucu Nurudin, Direktur Pendidikan Kristen Suwarsono, Direktur Pendidikan Katolik Albertus Triyatmojo, serta sejumlah awak media lokal dan nasional. (*)