HARIAN DISWAY - Adobe MAX mengumumkan fitur dan demo aplikasi terbaru. Itu diungkapkan dalam konferensi Adobe MAX yang digelar pada 28-30 Oktober 2025 silam di Los Angeles.
Adobe menunjukkan ambisinya untuk mengubah cara pengguna membuat konten. Dari pengembangan Firefly yang kini bisa menghasilkan soundtrack dan suara, hingga integrasi model AI pihak ketiga. Adobe seakan menyampaikan bahwa workflow kreatif akan semakin otomatis dan semakin canggih.
Tapi bagaimana posisi Adobe di antara pesaingnya? Kalau bercermin sedikit, kita akan melihat dua garis besar dalam demo itu.
Yakni pertarungan antara aplikasi editing tradisional versus alternatif yang mengedepankan harga dan keterbukaan. Ditambah lagi dengan platform AI generatif yang semakin memudahkan produksi kreatif.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Aplikasi Editing Video, Dari Pemula hingga Profesional
BACA JUGA:7 Rekomendasi Aplikasi Editing Foto untuk Meningkatkan Kualitas Gambar
Di ranah pengolah gambar, Photoshop masih jadi raja soal fitur dan ekosistem. Terutama sejak integrasi AI yang memudahkan masking, compositing, dan pengisian cerdas.
Premier pun mendapatkan berbagai pembaruan termasuk integrasi AI bernama Firefly oleh Adobe. --Adobe
Namun, pesaing seperti Affinity Photo yang sekarang menjadi bagian dari Canva, memberikan ancaman nyata bagi Adobe.
Yakni soal biaya sekali bayar atau akses gratis. Itu akan membuat banyak pengguna berpikir dua kali soal berlangganan Adobe.
Bukan hanya soal harga, Affinity juga ringan. Juga kompatibel dengan file PSD. Pun, cukup mumpuni untuk pekerjaan sehari-hari.
BACA JUGA:Solusi Screenshot Laptop: 4 Aplikasi Terbaik dengan Fitur Editing Mudah
BACA JUGA:Lima Website AI untuk Editing Video
Untuk video, Premiere Pro tetap menjadi pilihan. Karena integrasi dengan After Effects dan Audition. Meski demikian, fitur DaVinci Resolve terus merebut hati editor.
Sebab, fitur itu menjanjikan performa ekspor yang cepat, stabil, dan unggul soal color grading. Sering kali lebih efisien dibanding Premiere pada banyak konfigurasi mesin.