HARIAN DISWAY - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi lonjakan penumpang pesawat.
Pemerintah memastikan penambahan kapasitas penerbangan dan diskon tarif tiket ekonomi hingga 14 persen agar masyarakat bisa bepergian dengan aman, nyaman, dan terjangkau.
Ya, Kementerian Perhubungan mengumumkan kebijakan khusus untuk mengantisipasi peningkatan penumpang pada masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2026.
BACA JUGA:Menhub Dudy Instruksikan Ramp Check di Semua Moda Transportasi Jelang Nataru 2025/2026
Langkah itu mencakup penambahan jadwal penerbangan (extra flight), penggunaan pesawat berkapasitas besar di rute-rute favorit, serta penurunan harga tiket pesawat kelas ekonomi hingga 14 persen.
“Libur Nataru selalu menjadi momen penting bagi sektor penerbangan nasional. Ini saat yang tepat untuk menguji kesiapan layanan sekaligus memperkuat konektivitas antardaerah,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Sabtu, 1 November 2025.
Penyesuaian kapasitas dilakukan untuk memastikan kelancaran arus perjalanan udara dan mencegah lonjakan harga tiket di masa puncak perjalanan.
BACA JUGA:Kemenhub Siapkan Program Mudik Gratis untuk Libur Nataru 2025/2026
Diskon Tiket Ekonomi hingga 14 Persen
Salah satu kebijakan utama Kemenhub adalah penurunan tarif tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13–14 persen.
Program diskon ini berlaku mulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dan akan diterapkan oleh seluruh maskapai nasional.
Maskapai pelat merah Garuda Indonesia menjadi yang pertama menjalankan kebijakan tersebut.
“Inisiatif ini bertujuan menjaga daya beli masyarakat sekaligus memastikan pergerakan penumpang tetap lancar di musim liburan,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan.
BACA JUGA: Rekor Baru! 370 Ribu Tiket Whoosh Terjual Selama Momen Libur Nataru
Garuda mulai menawarkan tiket dengan harga lebih rendah sejak 22 Oktober 2025, sebulan lebih awal dari periode liburan, untuk memberi waktu bagi masyarakat merencanakan perjalanan.
Menhub Dudy menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan arus penumpang udara saat Nataru bergantung pada sinergi semua pihak — mulai dari maskapai penerbangan, pengelola bandara, hingga instansi terkait.