Dengan Bahasa Indonesia kini resmi bergaung di UNESCO, Indonesia tidak hanya menegaskan identitas nasionalnya, tetapi juga membuka pintu bagi pertukaran budaya, pendidikan, dan kerja sama multilateral yang lebih inklusif dan setara.
Bagi generasi muda Indonesia, ini adalah pengingat bahwa bahasa ibu adalah kekuatan diplomatik—dan Sumpah Pemuda 1928 terus hidup, kini dalam bentuk yang lebih global. (*)