Bahasa Indonesia Resmi Digunakan di UNESCO, Momentum Bersejarah di Samarkand

Bahasa Indonesia Resmi Digunakan di UNESCO, Momentum Bersejarah di Samarkand

Duta Besar RI untuk Uzbekistan, Siti Ruhaini Dzuhayatin di General Conference UNESCO 2025..-Duta Besar RI untuk Uzbekistan-Duta Besar RI untuk Uzbekistan

HARIAN DISWAY – Sejarah baru tercipta bagi bangsa Indonesia. Untuk pertama kalinya, Bahasa Indonesia secara resmi digunakan dalam General Conference UNESCO ke-43, yang berlangsung di Samarkand, Uzbekistan, 3–6 November 2025.

Ini menjadi momen bersejarah sekaligus puncak perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-97, yang menegaskan satu Tanah Air, satu Bangsa, dan satu Bahasa: Bahasa Indonesia.

Keputusan ini menandai langkah besar dalam diplomasi budaya dan bahasa Indonesia di kancah global. General Conference UNESCO, yang biasanya digelar di Paris, kali ini diselenggarakan di luar markas pusat untuk pertama kalinya, dan justru menjadi panggung bagi Bahasa Indonesia untuk bergema di forum multilateral tingkat dunia.

Duta Besar RI untuk Uzbekistan, Siti Ruhaini Dzuhayatin, menyebut momen ini sebagai titik balik strategis.

“Hari ini, Bahasa Indonesia mendunia di forum umum UNESCO,” ujarnya dengan penuh kebanggaan. “Ini momentum strategis Indonesia back to the global map,” lanjut Siti Ruhaini.

BACA JUGA:Suara Moral Indonesia di Tengah Standar Ganda IOC

BACA JUGA:Pesawat Angkut Airbus A400M Pertama Milik Indonesia Mendarat di Halim, Disaksikan Presiden Prabowo

Lebih dari sekadar simbol, penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO membuka jalan bagi upaya lebih luas: menjadikannya bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan forum internasional lainnya.

Dukungan Global dan Peran Delegasi Indonesia

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, bersama Duta Besar RI untuk Prancis/Delegasi Tetap UNESCO di Paris dan Duta Besar RI untuk Uzbekistan, menerima ucapan selamat dari berbagai negara peserta atas keberhasilan ini.

Pengakuan internasional ini tidak datang begitu saja. Ia adalah buah dari upaya sistematis melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), yang telah diajarkan di 57 negara di seluruh dunia.

Di Uzbekistan, BIPA bahkan menjadi bahasa asing pertama yang diajarkan di Tashkent State University of Oriental Studies, berkat dukungan penuh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tashkent.

“Hati bergetar bangga menjadi saksi bersejarah ‘Gema Pertama’ Bahasa Indonesia di pentas dunia dari Samarkand,” tutup Duta Besar Ruhaini.

BACA JUGA:5 Alasan Kenapa Masyarakat Indonesia Masih Sulit Lepas dari Fast Fashion

BACA JUGA:Pete Hegseth Apresiasi Peran Indonesia Jaga Gencatan Senjata di Gaza

Menguatkan Peran Indonesia di Dunia Internasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: