Riset-riset tersebut berkontribusi pada upaya memperluas akses dan perlindungan sosial bagi kelompok difabel di Indonesia.
Kegiatan riset dan pertukaran pengetahuan di Cardiff ini diharapkan menghasilkan model kebijakan dan praktik baik yang dapat diadaptasi ke konteks Indonesia. Kolaborasi lintas negara menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa pendidikan tinggi di masa depan lebih ramah terhadap keberagaman dan perbedaan.
BACA JUGA:Kafe Inklusif Difel: Pertamina Gandeng Disabilitas Bangun Kemandirian Lewat Kopi
“Tujuan utama kami adalah mengubah hasil riset menjadi aksi nyata di kampus, sehingga inklusi menjadi budaya, bukan sekadar kebijakan,” tambah Wahyudi. (*)