BGN Buka Kerja Sama dengan India, Ingin Perkuat Eksekusi Program MBG

Kamis 06-11-2025,12:38 WIB
Reporter : Shofiyyah Ramadhani*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY — Pemerintah membuka peluang kerja sama dengan India dalam penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini disebut sebagai bagian dari persiapan menuju pelaksanaan program nasional yang dimulai pada tahun 2025 ini.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, India menjadi salah satu negara yang dikunjungi Menteri Luar Negeri Sugiono sebagai upaya penjajakan sebelum program berjalan.

Namun, ia menegaskan belum ada pembahasan teknis mengenai bentuk kerja sama yang akan dilakukan.

BACA JUGA:Mobil Berlogo SPPG Angkut Babi di Sumut, BGN Laporkan Penyalahgunaan

“Pak Menlu menyampaikan peluang kerja sama. India menjadi salah satu negara yang menjadi target kunjungan 2024 sebelum program MBG berjalan,” kata Dadan kepada awak media, Rabu, 5 November 2025.

Saat ini, BGN belum memiliki rencana untuk melakukan studi banding dengan negara lain. Pemerintah masih berfokus pada pembenahan tata kelola serta penguatan sistem pelaksanaan di dalam negeri.

BACA JUGA:Wabup Pidie Jaya Aniaya Kepala Dapur MBG, Begini Respons BGN!

Meski demikian, Dadan menyebutkan pihaknya tetap membuka peluang untuk menjalin kolaborasi dengan negara lain atau lembaga internasional.

Ia menilai kerja sama global dapat memperkaya perspektif pelaksanaan program tanpa harus meniru secara penuh model dari negara lain.

BACA JUGA:Cegah Keracunan, BGN Wajibkan Dapur MBG Gunakan Air Galon dan Batasi Produksi

“Sebelum melaksanakan program kan studi banding ke India. Tapi kalau ada tawaran dari lembaga internasional atau negara lain untuk bekerja sama, saya kira kita akan terbuka,” tuturnya.

Metode yang diterapkan di Indonesia akan berbeda dengan India. Menurutnya, BGN telah mengembangkan sistem yang menyesuaikan kondisi geografis, sumber daya lokal, dan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:BGN: Produksi MBG Dibatasi Maksimal 3.000 Porsi per Hari

“Bukan kita mencontoh plek di sana, karena metode yang kami kembangkan beda banget,” terangnya. Saat ini, BGN telah membentuk 14 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia.

Satuan tersebut melayani lebih dari 10,8 juta penerima manfaat dari berbagai jenjang pendidikan. Dadan optimistis program MBG dapat berjalan efektif hingga akhir 2025.

Kategori :