2. Tetap Terhubung dengan Keluarga
Rasa rindu sering kali muncul karena kehilangan koneksi emosional dengan orang-orang terdekat. Untungnya di era digital, jarak tak lagi menjadi penghalang. Anda bisa tetap dekat secara emosional meski terpisah ribuan kilometer.
Gunakan teknologi dengan bijak. Jadwalkan panggilan video rutin seminggu sekali, bukan setiap saat. Itu penting agar Anda tetap punya ruang untuk tumbuh mandiri. Tanpa merasa terlalu bergantung.
Saat berbincang, jangan hanya membicarakan hal sedih. Ceritakan juga pengalaman baru, makanan yang Anda coba, atau teman yang baru dikenal.
Hal-hal sederhana itu membantu keluarga merasa tenang. Sekaligus dapat menumbuhkan semangat dalam diri Anda.
BACA JUGA:Trauma Medusa: Ketika Luka Psikologis Membatu di Dalam Diri
BACA JUGA:Hyper Independent, Ketahuai Latar Belakang Emosional dan Psikologisnya!
3. Temukan Komunitas
Tak jarang, hobi bisa berubah dari aktivitas pribadi yang menyenangkan menjadi obat homesick jika menemukan komunitas yang tepat. -Vera Moles-Pinterest
Bergabunglah dengan komunitas yang sesuai minat. Mulai dari klub fotografi, tari modern, kelompok olahraga, hingga organisasi sosial. Melalui kegiatan seperti itu, Anda bisa bertemu orang-orang yang memiliki pengalaman serupa.
Misalnya, banyak mahasiswa rantau merasa lebih ringan ketika berbagi cerita dengan teman yang juga sedang beradaptasi.
Selain membantu mengurangi rasa sepi, komunitas baru bisa menjadi “keluarga kedua” di tempat perantauan. Dukungan sosial yang positif terbukti meningkatkan rasa bahagia dan menurunkan stres.
4. Eksplor Tempat Sekitar
Ketika homesick melanda, jangan mengurung diri di kamar. Cobalah keluar dan menjelajahi lingkungan sekitar.
BACA JUGA:KPAI Sebut Deddy Corbuzier Lakukan Kekerasan Psikologis saat Komentari Keluhan Anak soal MBG
BACA JUGA:Alasan Psikologis Mengapa Wanita Lebih Ekspresif dalam Berkomunikasi
Temukan kafe kecil yang nyaman untuk membaca buku, berjalan di taman kota, atau berkunjung ke pasar tradisional yang ramai.
Semakin banyak hal yang Anda kenal, semakin cepat pula rasa “asing” berubah menjadi “nyaman”. Anda mungkin akan menemukan rutinitas baru.