HARIAN DISWAY - Saat ini, kebaya dan jeans bisa jadi pasangan serasi. Bahkan sedang hit di kalangan anak muda.
Paduan keduanya membuat tampilan terlihat lebih unik. Sekaligus menjadi tren yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Eksis sejak abad ke-15, kebaya menjadi salah satu busana perempuan yang paling dikenal di Indonesia. Sebagai lambang keanggunan dan kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Seiring berkembangnya zaman, kebaya dipadukan dengan unsur unsur modern.
Paduan kebaya dan celana jeans menjadi cara baru bagi anak muda masa kini untuk menampilkan diri. Mereka berusaha tetap merepresentasikan dan menjaga warisan budaya, sambil menyesuaikan dengan kehidupan modern yang serba praktis.
BACA JUGA:Hari Kebaya Nasional 2025: Film #KitaBerkebaya Rayakan Warisan Budaya Indonesia
BACA JUGA:Kebaya dari Tradisi ke Trendi: 4 Cara Styling Kebaya Modern untuk Daily Wear 2025
Sejarah Kebaya
Dahulu kebaya digunakan bersamaan dengan kain kain yang difungsikan sebagai rok-Asean Fashion Archives-
Kata “kebaya” diyakini dipengaruhi oleh bahasa Arab, Tiongkok, dan Portugis. Dari catatan sejarah, istilah itu disebut berakar dari kata Arab "habaya". Yang berarti pakaian panjang dengan belahan di depan.
Selain itu, perjalanan kebaya di Nusantara berkaitan erat dengan perkembangan sejarah dan perubahan nilai dalam masyarakat.
Sekitar abad ke-15, ketika pengaruh Islam mulai menyebar di Indonesia, cara berpakaian masyarakat Jawa perlahan berubah.
Masa peralihan dari kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha menuju Kesultanan Islam membawa pengaruh pada bentuk busana yang lebih tertutup.
BACA JUGA:4 Jenis Kebaya Encim Populer, Pesona Warisan Budaya Nusantara
BACA JUGA:Tutup Gelaran Bekasi Berkebaya yang Digagas IMF, Fatma Saifullah Yusuf Pesan Ini pada Para Desainer
Kain panjang, tenun, ikat, dan kemben yang sebelumnya lazim dipakai mulai beradaptasi dengan nilai kesopanan baru. Dari proses itulah bentuk awal kebaya mulai muncul dan berkembang.
Memasuki tahun 1600-an, kebaya mulai dikenakan secara resmi oleh kalangan keluarga kerajaan. Busana itu kemudian menjadi simbol status sosial. Terutama di lingkungan Kesultanan Islam. Seperti Cirebon, Surakarta, dan Yogyakarta.