Pejudi Online Pembunuh Istri Pegawai Pajak di Manokwari: Merencanakan Dua Hari
ILUSTRASI Pejudi Online Pembunuh Istri Pegawai Pajak di Manokwari: Merencanakan Dua Hari.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Penggila judi online (judol) berpotensi jadi penjahat. Kuli bangunan Yahya Himawan, 27, di Manokwari, Papua Barat, punya utang judol Rp4 juta. Ia memeras ibu rumah tangga Aresty Gunar Tinarda, 38, tetapi ditolak. Yahya membunuh Aresty, lalu memutilasinyi, dan potongan mayat dibuang ke septic tank.
BEGITU kejamnya dampak orang kecanduan judol. Dengan kebutuhan uang segitu, Yahya gelap mata. Ia melakukan tindakan brutal. Polisi menjeratnya dengan Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman maksimal hukuman mati.
Kapolresta Manokwari Kombes Ongky Isgunawan kepada wartawan mengungkap kasus yang menggemparkan warga Manokwari itu. Konstruksi perkaranya demikian:
Korban Aresty tinggal bersama suaminyi, Amri Hidayat, di Reremi Puncak, Manokwari. Mereka belum punya anak. Amri pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Jabatannya kepala seksi penjaminan kualitas data (PKD) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manokwari.
BACA JUGA:Menguak Epistemologi Judi Online (Judol)
BACA JUGA:Mafia Judi Online: Mengapa Marak dan Mengapa Harus Diberantas?
Mereka baru tiga bulan tinggal di sana. Sebelumnya, Amri bertugas dan tinggal di Jakarta. Kemudian, ia dimutasi ke Manokwari dan Aresty mengikuti suami.
Sebulan lalu rumah baru yang ditinggali Aresty itu diperbaiki. Bagian dapurnya dirombak. Dia menyewa tukang bangunan. Saat itu tersangka Yahya jadi kuli bangunan. Pelaku dan korban saling kenal. Pelaku tahu, korban cukup berduit.
Senin, 10 November 2025, sekitar pukul 12.30 WIT, Yahya mendatangi rumah korban. Ia bertemu korban yang sendirian di rumah. Pelaku sudah hafal bahwa setiap hari kerja korban di rumah sendirian sejak pagi sampai sore. Suami korban bekerja.
BACA JUGA:Judi Online Mengancam Kesehatan Mental
BACA JUGA:Menakar Efektivitas Satgas Pemberantasan Judi Online
Yahya ditemui Aresty. Yahya berdalih, ia akan memperbaiki keramik bagian dapur yang masih kurang rapi. Saat itu Yahya membawa tas isi alat pertukangan. Aresty menyilakan Yahya masuk rumah.
Ternyata Yahya minta uang ke Aresty Rp4 juta. Alasannya, Yahya terjerat utang judol dan harus secepatnya membayar. Aresty kaget dan heran. Dia langsung menolak.
Yahya mengeluarkan senjata tajam dari tasnya, langsung dibacokkan ke tubuh korban. Dalam sekejap, korban tewas akibat beberapa luka bacok yang parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: