Cegah Moroseneng Hidup Lagi, Camat Benowo Optimalkan Rumah Padat Karya

Kamis 13-11-2025,18:47 WIB
Reporter : Agustinus Fransisco
Editor : Noor Arief Prasetyo

Tak hanya itu, masyarakat juga menginisiasi usaha laundry dan cuci mobil. Bahkan, ada juga kegiatan seni seperti Karang Tarunan yang membuat Rumah Reog RW 1. "Semua masih aktif berjalan dan terus berkembang," papar Denny.

Meski transformasi berjalan positif, Pemkot Surabaya tetap waspada terhadap potensi kembalinya praktik prostitusi terselubung.

Denny menjelaskan bahwa pihaknya merespon cepat laporan masyarakat dan anggota dewan tentang aktivitas mencurigakan. "Kami melakukan upaya cepat untuk penindakan. Tapi, saat penindakan, belum menemukan bukti. Di rumah kos, sementara warga tahu," ujarnya.

BACA JUGA:Eks Lokalisasi Moroseneng Hidup Lagi, DPRD Surabaya Minta Pemkot Bertindak Tegas

BACA JUGA:Ada Posko Kampung Tangguh Narkoba di Eks Lokalisasi Dolly

Untuk mencegah hal itu, Camat Benowo menginstruksikan ke warganya untuk melaporkan titik rawan ke Satpol PP dan Polrestabes Surabaya. Mereka juga melakukan pemantauan rutin. 

Sebagai puncak komitmen, akan ada deklarasi resmi penutupan total praktik lokalisasi akan digelar di Wisma Barbara, eks lokalisasi Moroseneng, pada Jumat, 14 November 2025.

Nantinya, acara deklarasi tersebut akan dihadiri tokoh masyarakat, Organisasi Masyarakat (Ormas), dan aparat, sebagai pernyataan bersama bahwa Moroseneng tak akan kembali ke masa kelam.

Selain itu, rumah musik di Sememi yang sebelumnya dikhawatirkan jadi tempat mangkal, kini membatasi jam operasional hingga pukul 02.00 WIB. "LC-nya sudah tutup operasional jam dua pagi. Mereka juga kami beri arahan dan nasihat," pungkas Denny. (*)

Kategori :