Pahlawan Versi Penguasa

Kamis 13-11-2025,23:31 WIB
Reporter : Taufik Lamade
Editor : Yusuf Ridho

MENGAPA di era Jokowi berkuasa sepuluh tahun, Soeharto tidak ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Masuk nominasi pun tidak.

Sekarang Jokowi pun mendukung langkah Presiden Prabowo yang menetapkan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto. Wapres Gibran Rakabuming Raka ikut mendukung. Ia menyebut Soeharto tokoh pembangunan dan pemberantas kemiskinan. 

Itulah yang disebut oleh Winston Churchill: sejarah ditulis oleh pemenang. Banyak juga yang mengartikan pemenang itu adalah penguasa. Dan, penetapan pahlawan nasional merupakan cara penguasa menulis sejarah negerinya.

BACA JUGA:Soeharto sang Pahlawan

BACA JUGA:Hari Pahlawan 10 November2025: Redefinisi Spirit Kepahlawanan, dari Bambu Runcing ke Gawai Digital

Jokowi dan Gibran kini berubah haluan. Bisa ditebak: karena saat berkuasa, Jokowi adalah bagian dari PDIP. Yang mengalami luka sejarah di era Soeharto. 

Bahkan, Jokowi pernah mengeluarkan Keppres Nomor 2/2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Untuk memperingati Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Di keppres itu, tidak ada nama Soeharto. Padahal, dalam sejarahnya, Soeharto yang memimpin serangan ke markas Belanda, sebagai sinyal prajurit Indonesia, masih eksis.

Dan, sekarang keberadaan Soeharto dalam pertempuran itulah yang menjadi alasan Prabowo mengangkat mantan mertuanya sebagai pahlawan. Jokowi yang kini bersekutu dengan Prabowo lantas mengamini.

BACA JUGA:Terjebak Romantisme Sejarah dalam Branding 'City of Heroes': Catatan untuk Hari Pahlawan 2025

BACA JUGA:Membangun Resiliensi Digital Pahlawan Devisa

Sementara itu, PDIP tetap bersikap menolak Soeharto sebagai pahlawan nasional. Mega menceritakan, saat pemakaman Bung Karno pun dipersulit oleh Soeharto.

Sejarah Soeharto memang pro-kontra. Banyak pegiat HAM yang secara terbuka menolak Soeharto. Termasuk putri Gus Dur, Alissa Wahid, yang menganggap Soeharto sebagai diktator saat memegang jabatan. 

Namun, Prabowo melihat dari sudut berbeda. Menteri Kebudayaan Fadli Zon melihat Soeharto dari sisi lain. Misalnya, berjasa dalam pembebasan Irian Barat (Papua) dan hero saat menumpas gerakan G-30-S/PKI.

BACA JUGA:Refleksi Hari Pahlawan: Kita Masih Terjajah dalam Kedaulatan Digital

BACA JUGA:Pekerja Migran Indonesia: Pahlawan atau Penghasil Devisa?

Kategori :