SIDOARJO, HARIAN DISWAY- Pembangunan gedung baru Pondok Pesantren Al Khoziny semakin mendekati realisasi setelah lahan seluas 4.100 meter persegi disiapkan pihak yayasan.
Meski demikian, seluruh proses pembiayaan masih menggantung pada tahapan teknokratis yang belum rampung, termasuk feasibility study (FS) dan penyusunan proposal anggaran.
“Insyaallah pakai APBN. Insyaallah,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo kepada awak media dikutip Minggu, 16 November 2025.
BACA JUGA:Kemen PU Siapkan Pembangunan Ulang Ponpes Al-Khoziny di Lokasi Baru
BACA JUGA:Prabowo bakal Resmikan Pembangunan Pesantren Al Khoziny Sidoarjo pada 25 November!
Pernyataan itu menjadi klarifikasi atas komentar Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menyebut bahwa Kementerian Keuangan belum menerima pengajuan resmi terkait pembiayaan pembangunan gedung baru Ponpes Al Khoziny dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Dody menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena kementeriannya masih fokus menyelesaikan serangkaian feasibility study (FS) yang meliputi aspek teknis, finansial, hukum dan perizinan, sosial dan lingkungan, hingga manajemen dan operasional.
“Memang (rencana anggaran pembangunan Al Khoziny) belum diajukan ke Kemenkeu karena kita lagi hitung. Jadi, kan nanti seperti biasa, teknokratisnya kan kita selesaikan dulu,” katanya.
BACA JUGA:Tragedi Ponpes Al-Khoziny Jadi Pemantik Prabowo untuk Bentuk Ditjen Pesantren
BACA JUGA:BRIN Dukung Rencana Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Pakai Duit APBN
Menurutnya, pemerintah belum dapat menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan, sebab seluruh kajian masih berjalan.
“Belum, belum tahu (jumlah anggaran pembangunan gedung baru Ponpes Al Khoziny) karena proses FS-nya masih berjalan,” ujarnya.
Di sisi lain, pemerintah pusat memastikan bahwa pembangunan fisik akan segera dimulai.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Dewi Chomistriana menegaskan bahwa Ponpes Al Khoziny menjadi salah satu prioritas nasional dalam audit keandalan bangunan pondok pesantren.