Peringatan darurat bullying pelajar Indonesia semestinya realistis. Kenyataan, kasusnya sangat banyak. Terbaru, pelajar kelas VII SMPN 19 Tangerang Selatan, Muhammad Hisyam, 13, dimakamkan, Minggu, 16 November 2025, akibat di-bully teman di sekolah. Kepala sekolahnya diperiksa polisi.
PERINGATAN pelajar Indonesia dalam status darurat bullying diumumkan anggota Komisi X DPR RI Furtasan Ali Yusuf kepada wartawan, Senin, 17 November 2025. Pernyataan itu menanggapi kematian Muhammad Hisyam.
Furtasan: ”Kita sekarang berada dalam keadaan darurat bullying di sekolah. Saya mendesak adanya tindakan yang tegas serta evaluasi terhadap sistem pendidikan kita.”
Sudah segawat itukah pendidikan di Indonesia?
BACA JUGA:Bullying ala Dokter Spesialis di Kasus Bunuh Diri dr Aulia Risma Lestari
BACA JUGA:Financial Bullying Jadi Pembunuhan
Furtasan: ”Ya… Masalah kekerasan di lingkungan pendidikan sudah kritis, memerlukan perhatian serta penanganan segera dari semua pihak terkait. Perlu ada evaluasi serius terhadap kekerasan yang ada di tiap-tiap sekolah.”
Ngeri, pernyataan anggota DPR itu. Tegas dan tembak langsung. Menandakan, perundungan pelajar di sekolah sudah gawat. Rakyat terperanjat.
Tapi, jangan kaget. Kebiasaan pejabat publik Indonesia selalu begitu. Setelah ada korban mati, barulah ribut-ribut, berkata tegas-tegas. Seiring waktu berlalu, adem ayem lagi.
BACA JUGA:Bullying dan Geng Sekolah
BACA JUGA:Polisi Sidik Bullying, Sekolah Bilang Bercanda
Sementara itu, korban bullying terus berjatuhan. Korban luka dan korban mati. Jadinya, pernyataan tegas-tegas itu sekadar omon-omon. Akibatnya, masyarakat menganggap pejabat publik pembicara tegas cuma cari popularitas. Parah.
Kasusnya, bullying mati. Korban tidak langsung meninggal. Tapi, setelah di-bully, ia dirawat di ruang ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan, kondisi koma berturut-turut selama sepekan. Sampai meninggal dan dimakamkan, Minggu, 16 November 2025.
Rizky Fauzi, kakak sepupu korban Muhammad Hisyam, kepada wartawan, Minggu, 16 November 2025, menceritakan, Hisyam dirundung teman pria sekelasnya, inisial IR, di dalam ruang kelas. Kepala Hisyam dijedotkan ke bangku besi. Ujung besi itu kena bagian belakang kepala Hisyam.
BACA JUGA:Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 1 Geyer, Grobogan: Kontradiksi Info Kasek-Siswa