Jalur Pendakian Semeru Ditutup Total Imbas Erupsi Vulkanik

Kamis 20-11-2025,10:07 WIB
Reporter : Shanita Septias Anaway*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali melonjak drastis hingga memaksa otoritas setempat menutup seluruh jalur pendakian. 

Status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dinaikkan ke Level IV atau Awas setelah erupsi besar disertai lontaran awan panas menyelimuti kawasan sekitar pada Rabu, 19 November 2025. 

Erupsi terjadi kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB. Awan panas meluncur sejauh 7 kilometer dari puncak, sementara kolom erupsi membumbung setinggi 2.000 meter di atas kawah atau berada di ketinggian sekitar 5.676 mdpl. 

Rekaman seismogram menunjukkan amplitudo letusan mencapai 40 mm dengan durasi sementara 16 menit lebih.

BACA JUGA:Status Gunung Semeru Naik ke Level IV AWAS, Warga Diminta Segera Menjauh!

BACA JUGA:Awan Panas Semeru Lewati Gladak Perak, Capai 13 Km, PPGA Imbau Warga Cari Tempat Aman

“Erupsi berupa awan panas masih berlangsung, jarak luncur sudah mencapai 7 km dari puncak, dan erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian dalam laporan tertulis dari Lumajang.

Sofian menjelaskan kolom abu tampak tebal dan berwarna kelabu, bergerak ke arah utara hingga barat laut. Situasi tersebut membuat visibilitas sejumlah titik permukiman menurun dan memicu kepanikan warga yang berada di sekitar lereng.

Jalur Pendakian Ditutup Total

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) merespons cepat dengan menutup semua jalur pendakian, termasuk rute menuju Ranu Pane, Ranu Kumbolo, hingga Puncak Mahameru. 

Keputusan tersebut diambil setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi menaikkan status Semeru secara bertahap, dari Level II, kemudian Level III, hingga kini Level IV.

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Lagi, Awan Panas Capai 5 Km dari Puncak

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali, Kolom Abu Capai 400 Meter

Kepala BBTNBTS Rudijanta Tjahaja Nugraha menegaskan, keselamatan para pendaki menjadi prioritas utama. Kenaikan status tersebut merupakan sinyal kuat bahwa seluruh aktivitas pendakian harus dihentikan, setidaknya sampai aktivitas vulkanik gunung kembali stabil.

Ia juga mewanti-wanti agar masyarakat mematuhi radius zona bahaya yang ditetapkan PVMBG, yakni 8 kilometer dari puncak dengan perluasan sektoral hingga 20 kilometer ke arah selatan–tenggara.

BBTNBTS turut memastikan bahwa pendaki yang sudah membeli tiket lewat pemesanan daring tidak perlu panik. 

Kategori :