Khofifah Tanam 5.000 Pohon di Lereng Semeru, Komitmen Kejar Target Net Zero Emission
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) pimpin aksi menanam 5.000 pohon di Bumi Perkemahan, Desa Kandangtepus, Senduro, Lumajang, Jumat, 12 Desember 2025.-Humas Pemprov Jatim -
LUMAJANG, HARIAN DISWAY - Cuaca ekstrem meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi belakangan. Tentu, butuh intervensi ekologis yang serius.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun memimpin aksi tanam massal 5.000 bibit pohon di lereng Gunung Semeru, Jumat pagi, 12 Desember 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, itu melibatkan Bupati Lumajang Indah Amperawati beserta berbagai elemen masyarakat.
BACA JUGA:Jadi Provinsi Paling Inovatif, Khofifah Bawa Pulang Tiga Trofi IGA
BACA JUGA:Peringati Hari Anti-korupsi Sedunia, Khofifah Lantik 400 Pemuda Patriot Berintegritas Jawa Timur
Aksi tersebut bagian dari puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia. Juga merupakan strategi mitigasi Pemprov Jatim untuk memperkuat daerah aliran sungai (DAS), menstabilkan kawasan rawan longsor, dan mempercepat adaptasi menuju Net Zero Emission.
Selain tanam massal, Khofifah juga menyerahkan 484.743 batang pohon kepada puluhan Kelompok Tani Hutan (KTH) se-Jawa Timur. Bantuan itu ditujukan untuk meningkatkan nilai transaksi ekonomi (NTE) petani hutan.
“Ini bagian upaya Pemprov dalam hilirisasi komoditas agar memperoleh nilai tambah optimal,” ujar Khofifah.
Ya, Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan NTE tertinggi secara nasional, mencapai Rp1,6 triliun, atau 48,29 persen dari total NTE nasional.
BACA JUGA:Hadir di Pidie Jaya Aceh, Khofifah Janji Kirim Tenaga Medis dan Kesehatan untuk Pengungsi
Capaian itu, kata Khofifah, tak lepas dari komitmen Jatim memperkuat nilai ekonomi hutan rakyat.
Menurutnyi, aksi penanaman pohon harus menjadi kebiasaan melampaui seremoni tahunan. Ia bercerita bahwa budaya menanam pohon sudah dijalani keluarganya sejak 1991.
“Oleh sebab itu, saya mengajak semua. Bunga papan bisa dikonversi menjadi pohon hidup. Sehingga hidup itu menghidupkan, urip gawe urup,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: