Selain itu, monitoring geologi, kajian lokasi, pendampingan posko, layanan psikososial dan kesehatan, pengelolaan dapur umum dan logistik, pengaturan lalu lintas, serta proses pemakaman korban menjadi bagian dari rangkaian penanganan yang terkoordinasi.
BNPB menyiapkan misi lanjutan pada Kamis, 20 November 2025, termasuk operasi pencarian, pemantauan kondisi geologi, layanan posko, dukungan psikososial dan kesehatan, penanganan logistik, operasional dapur umum, serta pendampingan pengungsi.
BACA JUGA:Evakuasi Longsor Majenang Cilacap Masuki Hari Kelima, 16 Tewas dan 7 Masih Hilang
Sebanyak 521 personel terlibat dalam penanganan darurat ini, terdiri dari unsur BNPB, BPBD provinsi dan kabupaten, TNI–Polri, tenaga kesehatan, dinas terkait, PMI, potensi SAR, relawan organisasi masyarakat, komunitas, serta dukungan lintas daerah dari Klaten, Wonosobo, Kebumen, Jepara, Pekalongan, dan wilayah lainnya.
Pemerintah daerah terus berkoordinasi lintas lembaga untuk mempercepat proses pencarian, evakuasi, serta pemenuhan kebutuhan para penyintas, sekaligus memantau potensi risiko longsor susulan.
BNPB menegaskan komitmennya untuk memastikan keselamatan masyarakat dan percepatan pemulihan wilayah terdampak.
BACA JUGA:UPDATE: Korban Longsor Cilacap Ditemukan 11 Meninggal, 10 Warga Masih Hilang
Di tengah upaya penanganan yang masih berlangsung, masyarakat diimbau untuk terus memberikan doa dan dukungan bagi para penyintas serta petugas yang menjalankan misi kemanusiaan.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura|