HARIAN DISWAY – Operasi search and rescue (SAR) pada peristiwa tanah longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memasuki hari ketujuh pada Rabu, 19 November 2025. Tim gabungan memutuskan operasi SAR diperpanjang pada Kamis, 20 November 2025 dan rencananya akan berlanjut hingga hari Sabtu, 22 November 2025 mendatang.
Pada hari ketujuh, Tim SAR gabungan berhasil menemukan 2 dari 5 jenazah yang masih hilang tertimbun material longsor. Data dari Pos Lapangan Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor di Desa Cibeunying, Majenang per hari rabu mencatat total 20 orang meninggal dunia. Tiga orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Sesuai standar prosedur Search Missing Coordinator (SMC) Basarnas, operasi SAR di Cilacap awalnya akan dilakukan selama tujuh hari. Yakni mulai Kamis, 13 November 2025 hingga Rabu, 19 November 2025.
Namun melihat kondisi di lapangan, tim memutuskan untuk memperpanjang operasi sampai 10 hari. Keputuskan didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain permintaan pihak keluarga korban, jumlah korban yang masih hilang tinggal tiga orang lagi. Kemudian ada perintah dari Kepala BNPB sebagai pemegang komando penanganan darurat.
BACA JUGA:Operasi SAR Longsor Cilacap Masuki Hari Ketujuh, Lima Korban Masih Hilang
Atas beberapa dasar itu, Basarnas sebagai leading sektor pencarian dan pertolongan telah memutuskan untuk menambah masa pencarian selama tiga hari ke depan. Operasi pencarian hari ke delapan (Kamis, 20 November) akan difokuskan pada worksite A1, lokasi yang diduga terdapat satu korban dan worksite B1 yang diperkirakan dua orang yang masih tertimbun.
Pembangunan Huntara
Tambahan alat berat dikerahkan ke titik-titik yang diperkirakan ada korban tertimbun di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap-BNPB-
Seiring dengan upaya pencarian dan pertolongan yang masih berlanjut, persiapan huntara bagi warga terdampak longsor Desa Cibeunying mulai dilaksanakan.
Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman telah menyiapkan lahan seluas 3,9 hektar untuk pembangunan huntara dan huntap. Lahan tersebut berada di Desa Jenang, Kecamatan Majenang, Kebupaten Cilacap. Lokasi ini letaknya sekitar dua kilometer dari wilayah Desa Cibeunying.
Berdasarkan rilis tanggapan awal calon lahan relokasi terdampak gerakan tanah oleh Badan Geologi tertanggal 18 November 2025, lokasi relokasi yang diajukan oleh Bupati tersebut kemungkinan dapat digunakan sebagai lahan relokasi.
BACA JUGA:Longsor Banjarnegara, 3 Meninggal dan 25 Masih Hilang, 934 Warga Mengungsi
BACA JUGA:Update Longsor Cilacap, 18 Korban Ditemukan, 5 Masih Dalam Pencarian
Untuk memastikan pembangunan huntara dan huntap sesuai dengan konsep build back better and safer pada lahan relokasi, Tim Badan Geologi akan segera diberangkatkan untuk melakukan penyelidikan geologi dilapangan.
Pendataan terhadap warga yang direkomendasikan untuk relokasi masih terus dilakukan oleh pemerintah desa. Saat ini, terdata 296 Kepala Keluarga untuk relokasi.
Pembangunan huntara dipercepat agar para pengungsi yang menempati lokasi pengungsian segera mendapatkan tempat tinggal yang lebih baik. Saat ini, sejumlah warga mengungsi di tiga titik diantaranya Balai Desa Cibeunying, MTS SS Cibeunying, dan masjid Baeturrohman Wanasari.