Sepertinya, para insinyur Ducati berupaya memperbaiki aliran udara dari depan demi memaksimalkan efek ground effect. Tidak mengherankan, mengingat betapa seriusnya insinyur Ducati terhadap teori dinamika fluida pada motor mereka.
Mereka mencoba mengarahkan aliran udara dari depan dengan mendesain ulang ventilasi udara untuk mengarahkan hembusan angin ke area yang tidak merugikan motor saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Pecco Bagnaia, yang sepanjang musim 2025 kesulitan “menjinakkan” GP25, mengaku akhirnya bisa menemukan kembali sensasi berkendara yang ia cari pada tes pascamusim Valencia.
Ia dengan mudah mendapatkan feeling pada bagian depan Desmosedici, serta memiliki kesan awal yang positif terhadap fairing baru, meski Ia menilai masih diperlukan evaluasi lebih lanjut.
“Kami berhasil melakukan pekerjaan dengan baik sepanjang hari. Feeling saat pengereman dan memasuki tikungan jauh lebih baik,” ujar Pecco, dikutip dari Crash.net.
“Sekarang kami akan memeriksa dan menganalisis semuanya untuk memahami situasi dan mencoba mempertahankan feeling ini secara konsisten. Saya senang dengan fairing baru yang terlihat bagus, tetapi kami perlu lebih banyak putaran lagi karena Sirkuit Ricardo Tormo kurang ideal untuk pengujian aero. Kami akan mencobanya lagi di masa mendatang,” tambahnya.
Setidaknya dari sisi mesin, tes Valencia ini bisa mengakhiri seluruh spekulasi media mengenai kemungkinan kembali ke mesin 2024—opsi yang ternyata tidak pernah menjadi pertimbangan realistis bagi Ducati.(*)