BACA JUGA:Hari Guru Diisi Janji-Janji Gaji
Pemilik kos menugaskan seorang pegawai pria untuk memeriksa kamar kosong yang dilaporkan Sayidatul. Ketika pemilik kos memberikan tugas kepada pegawainya, Iwan di dalam kamar mendengar perintah itu. Maka, ia panik.
Iwan naik ke atap kamar, masuk ke plafon, sembunyi di sana. Dengan begitu, saat kamar diperiksa, tidak ada orang. Si pemeriksa menutup lagi kamar tersebut dan ia melaporkan hasil kerjanya kepada pemilik kos, bahwa kamar kosong.
Iwan tidak turun lagi. Ia merayap, lalu turun di kamar sebelah, kamar Sayidatul. Kamar itu kosong, Sayidatul bekerja. Iwan ngumpet di kamar itu. Tidak dijelaskan polisi, apa saja yang dilakukan Iwan di dalam kamar.
BACA JUGA:Guru Cabul di Tangerang, Cegahlah dengan DOA
BACA JUGA:Hati-Hati bila Guru Minta Pijit Murid
Sekitar pukul 13.30 WIB Sayidatul pulang kerja. Dia membuka pintu kamar dan kaget, melihat ada laki-laki. Spontan, Sayidatul berteriak, maling. Teriakan itu mengagetkan Iwan. Ia jadi panik.
Iwan menyergap Sayidatul, membekap mulut guru muda itu.
AKBP Endro: ”Saat itu terjadi pergumulan antara mereka. Tapi, korban kalah tenaga. Pelaku kemudian menyumpal mulut korban dengan jilbab korban. Pelaku juga mengikat tangan dan kaki korban serta memukuli korban.”
Setelah korban tak bergerak, Iwan mencuri HP korban merek Oppo. Ternyata ada dua HP korban, satu lagi merek Samsung putih, tidak dicuri pelaku. Harta korban lainnya juga tidak dicuri. Antara lain, laptop, motor, bahkan dompet isi uang tunai, tetap ada di tempatnya.
Itu mengherankan. Belum ada penjelasan, mengapa pelaku cuma mencuri satu HP korban? Mengapa ia tidak mencuri semua barang, termasuk motor? Padahal, ia datang ke sana jalan kaki.
Iwan kabur jalan kaki. Ia tidak pulang ke istrinya. Tetapi, ke rumah ortunya di Dusun IV (tetangga dusun dengan TKP).
Rabu malam, 19 November 2025, tetangga Sayidatul bernama Resta, 27, curiga.
Resta: ”Saat hari sudah gelap, saya lihat motor dia masih di luar. Itu tidak biasanya. Maka, saya memanggil-manggil dia. Tidak ada jawaban. Saya mengetuk kamarnya, juga tidak dibuka.”
Resta melapor ke tetangga. Dua tetangga pria bersama Resta membuka kamar kos itu. Tampaklah Sayidatul tergeletak di lantai dengan kedua tangan dan kaki terikat kuat. Sayidatul sudah tidak bergerak. Warga lapor polisi. Barulah, polisi menyelidiki.
Saksi penting bagi polisi adalah pemilik kos, bersaksi bahwa Sayidatul sempat lapor bahwa ada laki-laki batuk di kamar kosong itu. Dari situlah polisi menyelidiki. Fokusnya, siapa yang bisa masuk kamar kosong tersebut sehingga tidur dan batuk?