Gelar Wicara Bahaya Zat Kimia terhadap Kesehatan Pengrajin Batik Warnai Loka Batik 2025

Minggu 23-11-2025,14:27 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Indria Pramuhapsari

HARIAN DISWAY - Loka Batik 2025 bukan hanya tentang pameran dan pemasaran Batik Surabaya. Kesehatan para pengrajin batik yang sering terpapar zat kimia dari pewarnaan wastra juga menjadi concern para pemangku kebijakan. 

Karena itulah, dalam Loka Batik 2025 yang berlangsung 22-23 November 2025 di Atrium Galaxy Mall 1, dihadirkan talkshow tentang topik itu. 

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya sengaja menghadirkan narasumber yang mumpuni.

Dr. Ita Puspita Dewi, Sp.KK dari RSUD dr. Mohamad Soewandhie dan Dr. Ir. Lintu Tulistyantoro selaku ketua Yayasan KIBAS Batik Jawa Timur menjadi keynote speaker gelar wicara bertajuk Edukasi Pengaruh Zat Kimia dalam Kesehatan Pembatik pada Sabtu, 22 NOvember 2025.

BACA JUGA:Bikin Batik Surabaya Populer lewat Talkshow dan Draping di Loka Batik 2025

BACA JUGA:Batik Tulis Tenun Gedhog Tuban Raih IG Pertama di Jatim untuk Produk Kerajinan Nonpangan


ITA PUSPITA DEWI menerima sertifikat dari panitia Loka Batik 2025 di Atrium Galaxy Mall 1. - Afif Siwi - Harian Disway

Talkshow itu mengulas tahapan pengerjaan batik, termasuk pewarnaan dan pelunturan dengan bahan kimia. Menurut Ita, bahan kimia dalam proses pembuatan batik berpotensi mengganggu kesehatan kulit.

“Saya berharap pemilik maupun pekerja batik mengetahui edukasi kesehatan tentang zat kimia dalam proses membatik. Karena kalau tangannya sudah iritasi dan gatal, kinerjanya tidak akan efektif lagi," ungkap Ita.

"Apalagi, uap panas yang ditimbulkan juga berdampak pada paru-paru,” sambungnya.

Gangguan kesehatan kulit lain yang mungkin menimpa pengrajin batik adalah infeksi. Karena itu, alat perlindungan diri (APD), seperti masker dan sarung tangan, wajib digunakan.

BACA JUGA:7 Kebiasaan yang Bisa Bikin Kulit Cepat Kusam

BACA JUGA:Skinimalism, Cara Mudah Rawat Kulit Tanpa Ribet dengan Hasil Maksimal

Ita juga menyarankan para pengrajin batik memakai bot untuk melindungi kaki dari kandungan logam berat saat pewarnaan dengan indigosol atau naptol.

Soal masker, menurut dia, tidak harus jenis KN95. Masker bedah biasa juga sudah cukup untuk melindungi. 

Kategori :