HARIAN DISWAY - Kebutuhan akan ruangan yang sejuk terus meningkat, sehingga pembelian AC bekas menjadi pilihan banyak rumah maupun kantor untuk menekan anggaran.
Namun, sebagian pembeli justru berakhir dengan kekecewaan karena unit yang dibeli memiliki kondisi yang tidak prima atau menggunakan teknologi yang sudah terlalu usang.
Meski demikian, AC bekas tetap menarik untuk dipertimbangkan, terutama karena harganya jauh lebih terjangkau dibandingkan unit baru, serta banyak unit stok lama yang performanya masih solid selama pemakaian sebelumnya terawat.
Pembelian barang bekas juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan kembali perangkat elektronik yang masih berfungsi agar tidak langsung menjadi limbah.
BACA JUGA: Mitos atau Fakta? Kipas dan AC Sebabkan Bell’s Palsy
BACA JUGA: Mini Fan Portable, Solusi Kipas Angin Ringan dan Praktis untuk Cuaca Panas
Hanya saja, risikonya memang lebih tinggi dibandingkan membeli unit baru, sehingga banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum menentukan pilihan.
Harga Pasaran AC bekas
Harga AC bekas bervariasi tergantung kapasitas, usia pemakaian, kondisi unit, dan kelengkapan servis. --iStock
Harga AC bekas di Indonesia umumnya bervariasi tergantung kapasitas dan kondisinya.
Untuk gambaran, unit ½ PK biasanya berada di kisaran Rp800.000 – Rp1.500.000, sementara 1 PK cenderung lebih stabil di kisaran Rp1.200.000 – Rp2.300.000 karena paling banyak dicari.
BACA JUGA: Mesin Cuci Merek Lokal vs Jepang: Mana yang Lebih Worth It untuk Rumah Tangga?
BACA JUGA: Spesifikasi Beragam Produk Rumah Tangga LG Berbasis AI, Dari Televisi sampai Mesin Cuci
Kapasitas 1½ PK ke atas biasanya dikenakan harga lebih tinggi, umumnya berada di kisaran Rp1.800.000 – Rp3.000.000 tergantung merek dan kelengkapan.
Beberapa faktor berpengaruh pada harga, seperti usia pemakaian, merek, kondisi fisik dan riwayat servis, serta teknologi yang digunakan, AC inverter umumnya dihargai lebih tinggi dibanding non-inverter.