ULAANBAATAR, HARIAN DISWAY- KBRI Beijing memulai rangkaian diplomasi ekonominya di Ulaanbaatar, Mongolia, dengan menggelar forum bisnis Indonesia–Mongolia pada 19 November 2025. Acara itu digelar bekerja sama dengan Mongolian National Chamber of Commerce and Industry (MNCCI). Di hari yang sama KBRI juga mengadakan resepsi diplomatik HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Forum bisnis itu bertajuk Expanding Horizons in Trade and Investment. Menghadirkan 30 peserta dari pemerintah, asosiasi bisnis, investor, hingga pelaku usaha kedua negara.
Forum itu fokus menghubungkan potensi perdagangan, investasi, dan pengembangan sektor strategis yang dinilai kian relevan di tengah naiknya nilai perdagangan bilateral.
“Forum hari ini menjadi jembatan yang menghubungkan peluang bisnis, mendorong investasi, dan membangun kepercayaan antara sektor swasta kedua negara,” ujar Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun, dalam sambutan pembuka.
BACA JUGA:Bertandang ke Mongolia Dalam, Tiongkok (3): Melihat Pelangi di Gurun Kota Hantu
Ia menekankan potensi kolaborasi di teknologi pertambangan, energi bersih terbarukan, agribisnis, farmasi, pariwisata, solusi digital, logistik, hingga infrastruktur. “Forum seperti ini menjadi media penting untuk membangun kemitraan menuju kerja sama yang lebih konkret,” imbuhnya.
Dari pihak Indonesia, Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Kementerian Luar Negeri RI, Dyah Lestari Asmarani, memaparkan prospek peningkatan perdagangan.
Dia menyoroti tren positif nilai perdagangan RI–Mongolia serta peluang kerja sama baru, termasuk produk halal. Konektivitas pelaku usaha menjadi syarat utama agar potensi tersebut dapat dikonversi menjadi transaksi nyata.
Mewakili pemerintah Mongolia, Director-General Department of International Trade and Economic Cooperation Kementerian Luar Negeri Mongolia, Ulziisaikhan Ganbold, menyampaikan optimisme serupa. Dia menilai kekayaan alam Mongolia memberi ruang kerja sama jangka panjang yang strategis.
PENAMPILAN Dubes RI Djauhari Oratmangun (dua dari kanan) dan Wiwik Oratmangung (dua dari kiri), sang istri, saat forum bisnis. Mereka bernyanyi bersama Daniel Pattinama (kiri) dan Dharma Oratmangun (kanan).-KBRI BEIJING UNTUK HARIAN DISWAY-
Presiden MNCCI Mr Lkhagvajav menyoroti peluang Mongolia sebagai pemasok daging dan produk daging halal ke Indonesia. Sebaliknya, pasar Mongolia yang berkembang dinilai potensial untuk produk makanan olahan, buah tropis, hingga barang industri makanan modern dari Indonesia.
Forum turut menghadirkan B. Saruul (Sekretaris Jenderal MNCCI), O. Erdenebayar (Kepala Divisi Promosi Perdagangan Investment and Trade Agency Mongolia), serta Daribal Amarjagal dari Monfa Trade Co., Ltd, distributor PT Kalbe Farma yang telah bermitra lebih dari 27 tahun. Diskusi berlangsung intens dan ditutup sesi tanya jawab yang antusias.
Kedua pihak sepakat forum itu membuka babak baru kerja sama ekonomi yang lebih strategis dan inovatif. Penguatan rantai pasok, pemanfaatan potensi ekspor, serta pengembangan investasi jangka panjang dinilai dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian kedua negara.
Data perdagangan ikut mengonfirmasi optimisme tersebut. Perdagangan Indonesia–Mongolia pada Januari–September 2025 mencapai USD 43,2 juta, melonjak tajam dibanding periode sebelumnya. Tren 2022–2024 pun positif, dengan kenaikan signifikan 93,24% hingga menembus USD 28,6 juta pada 2024.