Negosiasi Shell–Pertamina Memasuki Fase Akhir, Begini Nasib Stok BBM Shell

Selasa 25-11-2025,10:44 WIB
Reporter : Shanita Septias Anaway*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Proses negosiasi antara Shell dan Pertamina terkait pembelian base fuel (bahan bakar murni) terus berlanjut.

Di tengah kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta, pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pembahasan kedua perusahaan telah memasuki fase akhir.

Namun, Shell Indonesia menegaskan kesepakatan komersial secara penuh dengan PT Pertamina Patra Niaga belum tercapai hingga akhir November 2025.

Anda sudah tahu, lelangkaan BBM di SPBU swasta selama 3 bulan terakhir bermula setelah pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan kuota impor minyak bagi badan usaha nonPertamina beberapa waktu yang lalu.

BACA JUGA:Stok BBM BP-AKR Sudah Pulih, Tapi Shell Masih Belum Lanjut Jualan karena Ini!

BACA JUGA:Bahlil: Kuota Impor BBM SPBU Swasta Sudah Ditambah, Shell dan Vivo Bisa Gandeng Pertamina

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah menawarkan skema pembelian base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Mekanisme tersebut sepenuhnya bersifat business to business sebagai solusi sementara sembari menunggu penyesuaian regulasi impor minyak bagi perusahaan swasta.

Namun, prosesnya tidak sederhana dan mencakup sejumlah isu teknis serta komersial. Salah satu kendala yang menjadi perhatian adalah spesifikasi base fuel, terutama terkait kandungan etanol sekitar 3,5 persen.

Faktor itulah yang kabarnya menjadi pertimbangan Shell dalam menilai kesesuaian produk Pertamina dengan standar mutu internal mereka.

Di luar aspek teknis, pembahasan terkait harga beli dan harga jual yang dianggap “adil” juga masih menjadi bagian dari negosiasi yang saat ini masih berjalan.

BACA JUGA:Etanol 10 Persen Resmi Jadi Standar BBM Nasional, Bahlil: Kurangi Impor dan Buka Lapangan Kerja Baru

BACA JUGA:Pertamina Cek 560 SPBU di Jawa Timur Setelah Keluhan Motor Brebet, Ini Hasilnya!

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebut bahwa pembahasan kedua pihak telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan.

“Vivo kan kemarin sudah, sekarang kabar terakhir Shell memasuki tahap akhir,” ungkap Dirjen Migas Laode Sulaeman dalam pernyataannya pada Senin, 24 November 2025.

Meski begitu, Laode mengatakan pemerintah masih menunggu laporan final terkait volume yang diajukan Shell kepada Pertamina.

Kategori :