Xi Jinping Telepon Donald Trump Bahas Isu Taiwan

Selasa 25-11-2025,14:52 WIB
Reporter : Abdul Syakir Rasyid*
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Pemimpin Tiongkok Xi Jinping menekankan isu Taiwan melalui panggilan telepon hari Senin, 24 November 2025 dengan Presiden AS Donald Trump.

Kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan panggilan tersebut menyentuh sejumlah isu lain seperti Ukraina, tetapi Taiwan lebih menonjol karena China sedang terlibat dalam pertikaian diplomatik selama berminggu-minggu dengan sekutu utama AS, Jepang, mengenai Taiwan.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan Xi mengatakan kepada Trump bahwa itu merupakan bagian integral dari tatanan internasional pascaperang.

"Mengingat apa yang sedang terjadi, semakin penting bagi kita untuk bersama-sama menjaga kemenangan Perang Dunia II," kata Xi kepada Trump.

BACA JUGA:Tiongkok Peringatkan Warganya Hindari Jepang Setelah Ketegangan Diplomatik Soal Taiwan

Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai pada hari Selasa, 25 November 2025 membalas komentar Xi, dengan mengatakan kepada wartawan bahwa Taiwan merupakan negara yang memiliki otoritas penuh atas wilayahnya sendiri.

"Taiwan adalah negara berdaulat penuh, tidak ada pilihan selain kembali," ujar Perdana Menteri Taiwan.


Kombinasi foto yang dibuat pada 31 Oktober 2025 menampilkan (kiri) Presiden China Xi Jinping selama pertemuan di Pangkalan Udara Gimhae di Busan pada 30 Oktober 2025, dan (kanan) Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berbicara di hadapan personel Angkatan-Andrew Caballero-Reynolds-via AFP
Perselisihan sengit terbaru antara Tokyo dan Beijing dipicu oleh Perdana Menteri baru Jepang Sanae Takaichi pada awal bulan ini yang mengatakan bahwa Tokyo dapat melakukan intervensi militer dalam serangan apa pun terhadap Taiwan.

Trump memuji hubungan AS-Tiongkok sangat kuat dalam sebuah unggahan media sosial setelah panggilan telepon tersebut, tetapi tidak menyebutkan detail mengenai percakapannya.

BACA JUGA:Trump Bertemu Xi Jinping, Tarif untuk Tiongkok Dipangkas 10 Persen

Pernyataan presiden AS itu juga menegaskan bahwa ia akan mengunjungi China pada bulan April 2026 mendatang, dan Xi juga akan pergi ke Washington pada akhir tahun 2026.

Sementara itu Takaichi mengatakan dia juga menelepon Trump dan membahas percakapannya dengan Xi, serta hubungan AS-Jepang.

"Kami melakukan pertukaran pandangan yang luas mengenai penguatan aliansi Jepang-AS dan tantangan serta isu yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik", ujarnya kepada wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

BACA JUGA:Penjelasan Lengkap 28 Poin Rencana Trump untuk Perdamaian Rusia-Ukraina

Baik Tiongkok maupun Jepang telah mengirimkan surat kepada PBB dalam beberapa hari terakhir mengenai masalah Taiwan.

Kategori :