JAKARTA, HARIAN DISWAY- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mencermati pengaruh signifikan dari penggunaan layar yang berlebihan terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak-anak.
Pratikno mengungkapkan statistik yang mengejutkan, yaitu anak-anak di Indonesia yang berusia di bawah dua tahun rata-rata terpapar layar (screen time) perangkat elektronik atau televisi sekitar 7,5 jam setiap hari.
Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rekomendasi kesehatan global. Termasuk yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan Ikatan Dokter Anak Indonesia, yang menyarankan agar anak di bawah dua tahun tidak terpapar layar (kecuali untuk panggilan video interaktif).
"Paparan layar kita sangat tinggi, lebih dari 7,5 jam. Bahkan anak-anak di bawah dua tahun juga mengalami paparan yang tinggi" ujar Pratikno dikutip Kamis, 27 November 2025.
BACA JUGA:KPK Selidiki Dugaan Korupsi PMT Balita dan Ibu Hamil 2016–2020
BACA JUGA:Grebek Stunting Serentak di Pasuruan, 632 Balita Terima Makanan Tambahan Bergizi
Paparan layar yang berlebihan dapat berdampak negatif dalam jangka panjang terhadap perkembangan kognitif, kemampuan berbahasa, dan bahkan dapat menyebabkan gangguan mental pada anak.
“Berdasarkan temuan dari Cek Kesehatan Gratis (CKG), semakin banyak orang, termasuk anak-anak dan remaja, menunjukkan indikasi adanya gangguan mental. Perubahan perilaku akibat pengaruh teknologi, di mana anak-anak lebih banyak beraktivitas di dunia maya,” ungkapnya
Pratikno menjelaskan bahwa salah satu penyebab masalah ini adalah tingginya paparan layar yang telah melampaui batas aman. Padahal, imbuhnya, kesehatan merupakan pondasi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
"Langkah-langkah komprehensif perlu diambil agar tersedia fasilitas untuk mendukung pengaturan waktu layar. Dengan demikian, anak-anak kita dapat bersosialisasi dengan baik dan mengurangi masalah kesehatan mental yang mungkin timbul,” katanya.
*) Mahasiswa magang Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya