HARIAN DISWAY - Bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara kembali menunjukkan perkembangan signifikan. Berdasarkan data terbaru per 27 November 2025 pukul 09.00 WIB, sedikitnya 13 kabupaten/kota terdampak, dengan korban jiwa yang terus bertambah seiring proses pencarian.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa kondisi di lapangan masih sangat dinamis, terutama di titik-titik longsor yang aksesnya belum dapat ditembus.
Kepala BNPB menyampaikan bahwa bencana ini dipicu oleh cuaca ekstrem dan fenomena siklon tropis ‘Saiklon Koto’, yang jarang terjadi namun memberikan dampak signifikan pada tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
BACA JUGA: Bencana Banjir dan Longsor Sumut: 32 Tewas, Ribuan Kehilangan Tempat Tinggal
“Curah hujannya sangat lebat dan menimpa tiga provinsi. Semuanya berat, dan setiap provinsi memiliki lebih dari 10 kabupaten/kota terdampak. Datanya masih terus dinamis,” ujar Kepala BNPB dalam konferensi pers di Tarutung.
Namun, data dan informasi pada laporan ini difokuskan pada wilayah Sumatera Utara.
13 Kabupaten/Kota Terdampak
Berdasarkan data BNPB, berikut wilayah terdampak beserta jumlah kecamatannya:
BACA JUGA:Bencana Hidrometeorologi di Sumut, BPBD: 13 Warga Meninggal, 7 Kabupaten/Kota Terdampak
- Tapanuli Utara – 3 kecamatan
- Deli Serdang – 7 kecamatan
- Nias Selatan – 3 kecamatan
- Sibolga – 7 kecamatan
- Humbang Hasundutan – 13 kecamatan
- Padang Sidempuan – 11 kecamatan
- Mandailing Natal – 11 kecamatan
- Tapanuli Tengah – 7 kecamatan
- Tapanuli Selatan – 1 kecamatan
- Langkat – 4 kecamatan
- Serdang Bedagai – 3 kecamatan
- Tapanuli Utara (lainnya) – 9 kecamatan
- Samosir – 12 kecamatan
BACA JUGA:Viral Puluhan Warga Terjebak di Hutan Akibat Longsor Tapanuli Tengah, Minta Tolong lewat Video
Selain itu, dua wilayah telah menetapkan status Tanggap Darurat, yaitu:
- Kabupaten Tapanuli Utara (25 Nov–9 Des 2025)
- Kabupaten Tapanuli Selatan (24 Nov–7 Des 2025)
Kepala BNPB Suharyanto memaparkan situasi terkini bencana banjir–longsor yang melanda 13 kabupaten/kota di Sumatera Utara.--
Sejumlah jalur transportasi darat hingga kini masih tertutup material longsor. Bahkan, akses dari Tarutung menuju wilayah selatan seperti Tapanuli Tengah dan Sibolga belum dapat dilalui, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi ini menyebabkan distribusi logistik terhambat beberapa hari terakhir.
“Dari Tapanuli Utara ke Tapanuli Tengah tidak bisa lewat darat. Maka beberapa hari masyarakat Sibolga tidak mendapat tambahan logistik,” jelas Kepala BNPB.
BACA JUGA:Operasi SAR Longsor Banjarnegara Masuki Hari Terakhir, Difokuskan ke Sektor C