Operasi SAR Longsor Banjarnegara Diperpanjang, Warga Hilang Masih 16 Orang
Operasi SAR di lokasi longsor Desa Pandanarum, Banjarnegara diperpanjang 3 hari-BNPB-
HARIAN DISWAY – Dua jenazah korban tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Sabtu, 23 November 2025.
Bencana longsor tersebut terjadi di Desa Pandanarum pada hari Sabtu, 15 November 2025, kemudian beberapa longsor lagi terjadi keesokan harinya. Saat kejadian, dilaporkan total 27 orang hilang dan 1 orang meninggal dunia.
Hingga hari ke 7 operasi pencarian atau pada Sabtu, 23 November, total 11 orang sudah berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sehingga, 12 orang meninggal dunia dalam musibah ini. Kemudian sisanya, yakni 16 orang masih dalam pencarian.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Basarnas memutuskan memperpanjang masa pencarian selama tiga hari ke depan. Dengan perpanjangan ini, tim gabungan kini diterjunkan secara serentak di tiga sektor, tidak lagi secara bergantian seperti pada hari-hari sebelumnya.
BACA JUGA:Alat Berat Mulai Dikerahkan untuk Tangani Dampak Erupsi Semeru di Jalur Nasional
BACA JUGA:Tim SAR temukan Dua Korban Meninggal Dunia di Lokasi Longsor Banjarnegara, 18 Masih Hilang
Cuaca cerah oada hari sabtu memberikan ruang bagi tim SAR untuk menyisir lokasi longsor dengan lebih optimal. Saat para petugas mengais dan menggali tumpukan material di darat, sebuah pesawat Cessna Caravan berlogo BNPB dengan nomor registrasi PK-SNM melintas di udara, menaburkan bahan semai Kalsium Oksida (CaO) untuk mencegah pembentukan awan hujan.

Petugas berlomba dengan cuaca dan risiko hujan deras di lokasi SAR Desa Pandanarum, Banjarnegara-BNPB-
Pesawat bermesin tunggal tersebut menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mendukung kelancaran upaya para petugas di lapangan. Sinergi antara operasi udara dan darat ini diharapkan dapat mempercepat penanganan darurat bencana longsor Banjarnegara, mulai dari pencarian dan pertolongan korban, pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, hingga upaya pemulihan.
BACA JUGA:BNPB: 10 Korban Tewas, 18 Masih Hilang dalam Tragedi Longsor Banjarnegara
Sebelumnya pada hari Jumat, 22 November, tim sempat harus menghentikan upaya SAR karena hujan deras dan kondisi tanah yang labil.
Kepala Basarnas Semarang, Budiono, menyampaikan bahwa penghentian ini merupakan keputusan wajib demi keselamatan seluruh personel di lapangan.
“Tim SAR gabungan yang ada di lapangan kami tarik sementara. Apabila hujan sudah reda atau kondisi membaik, maka akan kami mulai kembali,” ujarnya dilansir dari Radar Banyumas.
Sebelum cuaca memburuk, tim SAR sempat menemukan satu body part di sektor 3C sekitar pukul 09.48 WIB. Temuan tersebut memperkuat hasil asesmen anjing pelacak K9 yang sebelumnya menandai sejumlah titik potensial di sektor yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: