BNPB Gelar OMC Serentak di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Siklon Tropis Senyar Bisa Bangkit Lagi

Jumat 28-11-2025,19:37 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), didukung oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Penanggangan Bencana Daerah, secara serentak memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di 3 provinsi terdampak bencana hidrometeorologis yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Sebelumnya, rentetan bencana hidrometeorologis, yakni bencana yang berkaitan dengan hujan dan cuaca ekstrem melanda ratusan kabupaten/kota di 3 provinsi tersebut. Bencana berupa banjir dan tanah longsor. 

Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari dalam pernyataan resmi mengungkapkan bahwa operasi lintas kementerian dan lembaga ini berfungsi sebagai dukungan mitigasi dan penanganan darurat dengan tujuan utama mengurangi potensi curah hujan di kawasan rawan bencana melalui rekayasa pengalihan awan hujan ke wilayah yang lebih aman.

"Di Aceh, OMC baru resmi dimulai hari ini, Jumat, 28 November 2025 menggunakan pesawat dengan registrasi PK-SNP dari Posko Bandara Sultan Iskandar Muda," kata Abdul Muhari pada Jumat sore. 

BACA JUGA:Banjir di Aceh, Akses Terputus dan Ribuan KK Terdampak, BNPB Kerahkan Helikopter

Sementara itu, di Sumatera Utara, operasi telah dimulai lebih awal pada hari Kamis, 27 November 2025 dari Posko Bandara Kualanamu. Hingga hari Jumat, operasi telah menyelesaikan empat kali sortie penerbangan dengan total 3.200 kilogram bahan semai Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) yang ditaburkan ke langit. 

Adapun operasi OMC di Sumatera Barat dijadwalkan akan mulai beroperasi besok, Sabtu, 29 November 2025 dengan mengerahkan pesawat PK-DPI dan PK-SNK dari Posko Bandara Internasional Minangkabau.


Akses jalan masih terputus dan porak-poranda akibat banjir Aceh dan Sumatra Utara. --BNPB

Abdul Muhari mengungkapkan, intervensi berupa OMC ini sangat krusial mengingat kondisi darurat yang terjadi hingga saat ini. Intensitas ekstrem telah memicu banjir meluas di wilayah Aceh, meningkatkan ancaman longsor dan banjir bandang di sebagian besar Sumatera Utara, serta menimbulkan dampak serius pada infrastruktur dan pemukiman di Sumatera Barat.

"BNPB menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya mitigasi risiko bencana demi menjaga keselamatan masyarakat di tiga provinsi tersebut, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto," katanya. 

BACA JUGA:Banjir di Sumatera Barat: 19 Kecamatan Terdampak di 3 Kabupaten

BACA JUGA:Korban Jiwa Bertambah, Banjir dan Longsor Terjang 13 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

Rentetan bencana terjadi sejak awal pekan ini atau di minggu keempat bulan November 2025. Cuaca ekstrem dipicu oleh kehadiran Siklon Tropis Senyar yang terbentuk di pantai utara Aceh pada Selasa hingga Rabu. Lalu dinyatakan punah pada Kamis, 27 November 2025. 


Banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara kembali memakan korban jiwa. Total 32 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara ribuan warga harus mengungsi setelah rumah mereka rusak dan terendam banjir.--

Selain Senyar, ada siklon tropis lain yakni Siklon Tropis Koto yang berputar di lepas pantai Vietnam yang juga menimbulkan dampak tak langsung. Pantauan Harian Disway melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) pada Jumat siang, sisa-sisa siklon tropis Senyar telah terdegradasi menjadi pusat tekanan rendah (L). Namun, prakiraan BMKG menyebut sisa-sisa sitem Senyar bisa menguat dalam 24 jam kedepan dan kembali menjadi siklon tropis. 

Kategori :