HARIAN DISWAY - Kasus sakit ginjal pada usia muda kini menjadi salah satu topik yang ramai dibahas di berbagai platform.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran sekaligus rasa ingin tahu mengenai apa sebenarnya yang terjadi.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah laporan menyebutkan adanya peningkatan kasus gangguan fungsi ginjal pada remaja dan dewasa muda.
Pola hidup yang berubah serta kebiasaan yang tidak disadari menjadi faktor besar di balik kondisi ini.
BACA JUGA:3 Jenis Makanan yang Dapat Meningkatkan Fungsi Ginjal
BACA JUGA:Makan Ikan Baik untuk Kesehatan Ginjal? Ini Faktanya!
Lonjakan Kasus di Usia Produktif
Para tenaga kesehatan di berbagai daerah melaporkan bahwa pasien usia 15–35 tahun semakin sering datang dengan keluhan terkait ginjal.
Kondisi ini berbeda dengan pola lama, ketika gangguan ginjal lebih identik dengan orang berusia lanjut.
Peningkatan ini menandakan adanya perubahan risiko yang memengaruhi generasi muda modern. Banyak faktor saling berkaitan, mulai dari pola makan, minuman yang dikonsumsi, hingga gaya hidup sehari-hari.
Konsumsi Minuman Manis Berlebihan
Minuman manis menjadi bagian besar dari tren konsumsi anak muda, terutama minuman kekinian dengan gula tinggi. Pola ini memengaruhi metabolisme tubuh dan berdampak langsung pada beban kerja ginjal.
BACA JUGA:Efisiensi dan Kualitas Urinalisis untuk Deteksi Ginjal Kronis Kini Bisa Ditingkatkan dengan Alat Ini
BACA JUGA:Pascakasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Komisi IX Minta Perketat Pengawasan Produksi Obat
Sebuah laporan kesehatan menyebutkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal bila terjadi secara berulang.
Kebiasaan ini semakin berbahaya bila tidak diimbangi dengan hidrasi yang memadai.
Kurang Minum Air Putih
DEHIDRASI ringan yang terjadi setiap hari bisa mengganggu fungsi penyaringan ginjal tanpa disadari. Memenuhi kebutuhan cairan harian adalah langkah sederhana namun penting untuk mencegah risiko kerusakan ginjal.-istock-
Dehidrasi ringan yang terjadi setiap hari sering dianggap sepele. Padahal, kekurangan cairan kronis dapat mengganggu kemampuan ginjal dalam menyaring limbah tubuh.
Anak muda yang aktif beraktivitas dan sering mengonsumsi kafein berpotensi mengalami kehilangan cairan lebih cepat. Kondisi ini menuntut ginjal bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
BACA JUGA:Ada 308 Kasus Gagal Ginjal Kronis di Surabaya
BACA JUGA:Dinkes Pasuruan Waspadai Kasus Gagal Ginjal Anak, Pengawasan Mamin Diperketat
Obat Pereda Nyeri yang Digunakan Secara Berlebihan
Penggunaan obat pereda nyeri (NSAID) tanpa kontrol kerap dilakukan oleh sejumlah anak muda.
Obat ini memang membantu mengurangi nyeri, tetapi penggunaan jangka panjang dapat menurunkan aliran darah ke ginjal.
Dalam banyak kasus, pengguna tidak menyadari bahwa konsumsi rutin obat tersebut bisa menimbulkan gangguan fungsi ginjal.
Edukasi mengenai batas aman penggunaan obat sangat penting untuk mencegah risiko ini.
BACA JUGA:Mereka yang Berjuang dengan Gagal Ginjal di Usia Muda (1): Michele Gemar Jajan Kemasan dan Mi Instan
Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup pasif atau kurang gerak kini semakin sering ditemui, terutama pada pekerja muda yang banyak duduk. Aktivitas fisik rendah dapat memicu penumpukan lemak dan meningkatkan risiko penyakit metabolik. Kondisi ini secara tidak langsung memberikan tekanan lebih besar pada ginjal. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda sebenarnya cukup untuk membantu menjaga kesehatan organ vital ini.Polusi dan Kebiasaan Merokok
Paparan polusi udara dalam jangka panjang turut berkontribusi pada penurunan fungsi ginjal. Kandungan partikel halus dapat memicu peradangan yang memengaruhi organ penting, termasuk ginjal.
Merokok juga meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah, sehingga suplai darah ke ginjal terganggu. Banyak anak muda yang belum menyadari dampak jangka panjang kebiasaan ini.
BACA JUGA:Menolak Lupa! Gagal Ginjal Akut Renggut 200 Nyawa Anak, Proses Hukum Jalan di Tempat
BACA JUGA:Alvin Lim Meninggal karena Gagal Ginjal Stadium 5 Bagaimana Cara Mencegahnya? (1)
Begadang dan Stres Kronis
BEGADANG dan stres berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani ginjal. Tidur cukup dan menjaga kondisi mental adalah kunci menjaga kesehatan organ ini.-istock
Begadang bukan hanya memengaruhi stamina, tetapi juga sistem tubuh secara keseluruhan. Kurang tidur meningkatkan kadar hormon stres yang berdampak pada tekanan darah.
Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab gangguan ginjal dini pada orang muda. Bila terjadi terus-menerus, kondisi ini dapat mempercepat kerusakan jaringan ginjal.
Hal yang Bisa Dilakukan: Pencegahan Sejak Dini
-
Jaga pola makan. Kurangi makanan olahan, fast food tinggi garam/gula, konsumsi makanan utuh (sayur, buah, protein dari sumber sehat).
-
Cukupi kebutuhan cairan & air putih. Batasi minuman bergula atau berkafein, perbanyak air putih agar ginjal bisa bekerja ringan.
BACA JUGA:Belajar dari Alvin Lim yang Meninggal Akibat Gagal Ginjal, Ini 5 Penanganannya!
BACA JUGA:Gagal Ginjal yang Merenggut Kesehatan Alvin Lim hingga Meninggal, Kenali Dua Penyebab Paling Umum!
-
Kontrol kesehatan rutin. Cek gula darah, tekanan darah, fungsi ginjal (tes darah/urine) kalau punya faktor risiko.
-
Hindari konsumsi obat bebas/anti-inflamasi secara sembarangan tanpa petunjuk medis, karena bisa memperburuk kerja ginjal.
-
Kelola berat badan & gaya hidup sehat. Olahraga rutin, hindari obesitas, jaga tekanan darah dan gula darah tetap ideal.
Kita sering berpikir, “ginjal rusak itu nanti dulu, kalau sudah tua.” Tapi kenyataannya, anak muda sekarang pun bisa terserang dan dengan penyebab yang bisa datang dari gaya hidup sehari-hari.
BACA JUGA:Dehidrasi Kronis Bisa Ganggu Aktivitas, Kenali Gejala dan Solusinya
BACA JUGA:Mengapa Kita Mengabaikan Hidrasi, Padahal Tubuh Didominasi Air?
Menjaga kesehatan ginjal sejak dini bukanlah berlebihan, melainkan langkah bijak agar kita tidak menyesal di kemudian hari. Semakin cepat kita peduli, semakin besar peluang ginjal tetap sehat sampai tua. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya