HARIAN DISWAY - Pembukaan akses jalur Tarutung–Sibolga dan Tarutung–Padang Sidempuan terus menunjukkan perkembangan positif seiring upaya kolaboratif antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Sumatra Utara.
Dampak dari kerja sama tersebut kini semakin dirasakan oleh masyarakat, terutama mereka yang sebelumnya terisolasi akibat tertutupnya akses oleh material longsor.
Salah satu titik yang menjadi fokus perhatian adalah jalur Tarutung menuju Padang Sidempuan, yang sebelumnya mengalami putus total akibat tertimbun material longsor.
BACA JUGA:Kenapa Banjir Bandang Sumatra Bisa Parah? Begini Jejak Kerusakan Hutan dan Tata Ruang!
Pembukaan akses dilakukan secara terpadu oleh Dinas Pekerjaan Umum, TNI, dan Polri. Akses darat yang juga terhubung dengan jalur Medan–Padang di Sumatra Barat itu kini perlahan mulai terbuka.
Pantauan pada Senin, 1 Desember 2025 menunjukkan aktivitas pembukaan akses berlangsung intensif, terutama di jalan lintas Tarutung kilometer 12, Dusun Bupayung, Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok hingga daerah Batu Jomba.
Sejumlah alat berat diterjunkan untuk mengeruk dan membersihkan tumpukan material longsor yang menutup jalan.
BACA JUGA:Banjir Bandang di Aceh Sudah Diprediksi 8 Hari Sebelumnya
Selain itu, petugas di lapangan juga mengerahkan tenaga manusia untuk melakukan pembersihan secara semi-manual menggunakan sekop dan alat bantu lainnya.
Dari hasil pembukaan jalur tersebut, tercatat sudah ada 11 titik yang kini dapat dilalui oleh jenis kendaraan tertentu, meski dengan kecepatan terbatas.
Sementara itu, beberapa titik lainnya masih dalam proses pengerjaan dan ditargetkan dapat dipulihkan dalam waktu yang tidak lama lagi.
BACA JUGA:UPDATE Banjir Bandang Sumatra: 604 Meninggal, 464 Hilang, 570 Ribu Mengungsi
Kini, kendaraan seperti sepeda motor hingga mobil jenis mini sedan dapat menjangkau wilayah yang sebelumnya tidak dapat dilewati sama sekali.
Hal ini memberikan dampak besar bagi masyarakat yang tadinya terisolasi, karena kebutuhan logistik mulai dapat didistribusikan secara maksimal oleh pemerintah maupun para relawan.
Pada Jalur Tarutung–Sibolga, perkembangan serupa juga terlihat. Pembukaan akses di jalur tersebut membantu mempercepat penanganan darurat bagi warga serta lintas sektoral kementerian/lembaga yang terlibat dalam operasi kebencanaan.