Lighthouse Library Petra Gandeng Kak Nitnit untuk Edukasi Anak Lewat Dongeng

Kamis 04-12-2025,00:31 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Indria Pramuhapsari

HARIAN DISWAY - Anak-anak meramaikan pameran iDesember  Lighthouse Library pada Rabu, 3 Desember 2025. Acara yang  berlangsung di Galeri Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK), Kampus Petra Christian University (PCU) atau Universitas Kristen (UK) Petra, itu memang menyasar anak-anak. 

Kreativitas mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) serta Desain Fashion dan Tekstil (DFT) melengkapi dongeng yang dibacakan Kak Ninit alias Psikolog Kartika Widyasari. 

Menurut Daniel Iskandar yang merupakan ketua panitia iDesember 2025, ada 22 kelompok mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) yang berkolaborasi dengan Kak Nitnit. 

BACA JUGA:PCU Gelar Pameran Lighthouse Library iDESEMBER, Angkat Nilai Moral untuk Anak

BACA JUGA:Membaca Warisan Budaya Lewat Karya Mahasiswa DFT PCU di Innofashion Show 2025


OH NO RAMBUTKU karya mahasiswa DKV yang dipamerkan di iDESEMBER. -- Petra Christian University

"Tahun yang sedang kita jalani ini ternyata penuh perubahan teknologi dan informasi secara cepat, yang salah satunya mengakibatkan nilai-nilai moral perlahan memudar, dan generasi muda kerap terjebak dalam individualisme,” ujar Daniel.

Dongeng menjadi benteng dari pengaruh tidak baik sekaligus menjadi cara paling efektif untuk membentuk karakter anak.

Nitnit lantas mengulas Sembunyi di Mana dan Oh No Rambutku yang mampu mengajak anak-anak untuk masuk ke dunia dongeng interaktif.

Cerita Sembunyi di Mana mengisahkan tentang seorang anak perempuan bernama Naomi yang kehilangan salah satu sepatu favoritnya.

BACA JUGA:Ahli Konservasi PCU Beri Rekomendasi Restorasi Grahadi Usai Dibakar Oknum Massa

BACA JUGA:Rancang Maket Gubeng, Mahasiswa Petra Hadirkan Konsep Walkable City dalam 30 Tahun ke Depan

“Dia sedih kan, lalu teman-temannya itu mencoba membantu. Dengan mencoba untuk mengingat kembali, ‘Kemarin ke mana aja sih jalannya?’. Lalu, menyusuri sungai, naik pohon, dan mengulang kembali kegiatan kemarin. Sepatunya masih belum ketemu,” ucap Nitnit kepada Harian Disway, Rabu, 3 Desember 2025.

Terakhir, Naomi baru ingat bahwa sepatunya ada di kantong kresek, ketika sedang merapikan kamar. Lewat cerita itu, Nitnit ingin menyampaikan kepada anak-anak supaya memperhatikan kerapian kamar.

Anak-anak juga perlu selalu meletakkan barang ke tempat semula. Jadi, barang itu akan lebih mudah dicari saat dibutuhkan.

Kategori :