Kapolsek Gunung Putri Kompol Aulia Robby kepada wartawan, Sabtu, 6 Desember 2025, mengatakan, setelah penemuan itu oleh saksi, warga berdatangan melihat perempuan tersebut. Warga menelepon polisi. Polisi tiba di TKP, menyatakan perempuan tersebut sudah meninggal.
Mayat korban dikirim ke RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan luar, tampak beberapa luka lebam di tubuh mayat. Polisi menduga itu pembunuhan.
Kompol Aulia: ”Hasil penyelidikan, perempuan itu bernama Arifianti, warga Mampang, Jakarta Selatan. Keluarga yang bersangkutan sudah kami hubungi. Mereka langsung mendatangi RS Polri memeriksa. Mereka membenarkan bahwa itu mayat Arifianti. Dia janda.”
BACA JUGA:Identifikasi Mayat Dibunuh
BACA JUGA:Mayat Mutilasi Dalam Tas Kresek Hijau
Polisi kini mencari pria Honda Vario itu. Sampai Minggu malam, 7 Desember 2025, belum ditemukan polisi.
Aulia: ”Jika ada masyarakat membantu informasi ke kami tentang pria itu, dipersilakan. Kami tunggu.”
Polisi juga memeriksa beberapa rekaman kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi penemuan mayat. Tidak gampang. Jumlah CCTV pasti banyak. Areanya luas. Yang dibutuhkan polisi sebagai petunjuk awal adalah nomor polisi motor tersebut.
BACA JUGA:Mayat Sekeluarga di Kalideres Dipegang, Gembur...
BACA JUGA:Mayat Tanpa Kepala di Semak Ilalang
Dugaan pembunuhan sangat kuat. Kedua tangan korban terikat tali, dengan kondisi tubuh luka lebam. Si pria pembonceng pasti punya informasi penting bagi penyelidikan polisi.
Umumnya pembunuh menghilangkan mayat korban dengan dibuang di tempat sepi. Atau, dimutilasi dulu, lalu dibuang. Atau, kalau utuh, mayat dibuang di perairan agar cepat rusak sehingga sulit diketahui identitasnya. Jika identitas korban tak terungkap, apalagi pelakunya.
Di negara-negara Barat, sudah lama pembunuh meniru film fiksi Breaking Bad. Film itu seru, tapi menginspirasi pembunuh melenyapkan mayat korban. Menggunakan larutan kimia. Mayat bisa mencair. Larut dalam got.
Dikutip dari The Guardian, 12 Desember 2016, berjudul Man who dissolved PC Gordon Semple’s body in acid jailed for life, digambarkan kekejaman pembunuh bernama Stefano Brizzi, 50. Ia membunuh polisi Inggris, Gordon Semple, 59.
Diungkapkan, Brizzi membunuh Semple di apartemen Brizzi di Southwark, London, Inggris, 1 April 2015. Mereka berkencan. Mereka berkenalan melalui situs gay. Brizzi yang menawari bertemu di apartemennya. Lalu, mereka bertemu.
Pengadilan setempat mengungkap, Brizzi membujuk polisi Semple ke apartemennya di London untuk berhubungan seks (sesama jenis). Setelah itu, mereka sama-sama menggunakan narkoba.