SURABAYA, HARIAN DISWAY - Keadaan geografis Pulau Bawean yang tidak seperti wilayah Indonesia lainnya menginspirasi tim SMAN 1 Sangkapura untuk menciptakan cable car. Itu karena rute Pelabuhan Pamona ke Gili Bawean sering terkendala cuaca dan pasang laut.
Selama ini, satu-satunya moda transportasi yang bisa diandalkan masyarakat Bawean adalah perahu. Sayangnya, perahu tradisional itu sangat bergantung pada ketenangan laut.
Kadang, ketinggian gelombang laut di Bawean mencapai 2,16 meter. Jika kondisinya begitu, maka perjalanan laut terpaksa dihentikan.
Cable car menjadi solusi. Caragi alias Cable Car Gili memungkinkan masyarakat Bawean tetap bepergian kendati gelombang laut sedang tidak bersahabat.
BACA JUGA:Tak Mungkin Menanti Proyek Cable Car
BACA JUGA:Pengabdian Masyarakat DAPT Unair: Kereta Gantung dan Mimpi Besar Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah
TIM CARAGI, cable car Gili, berpose di booth pamerannya di Surabaya pada Jumat, 19 Desember 2025. -Hikmah untuk Harian Disway-
"Perjalanannya sekitar 4,61 kilometer dan bergantung para perahu berbahan bakar solar. Jadi, kami hadirkan inovasi ini. Inovasi dekarbonisasi," ujar Ainur Rahman, salah satu anggota tim, pada Jumat, 19 Desember 2025.
Inovasi cable car itu hadir sebagai solusi infrastruktur berkelanjutan. Dirancang khusus untuk menghadapi cuaca ekstrem tanpa mencemari ekosistem.
Melalui cable car, moda transportasi laut di Bawean mampu bertransformasi ke sistem yang sepenuhnya mengandalkan energi bersih. Sebab, cable car memanfaatkan panel-panel surya sebagai penghasil energi.
Panel-panel surya dipasang menghadap ke arah utara untuk memastikan penangkapan sinar matahari maksimal sepanjang hari. Sinar matahari kemudian dikonversi menjadi tenaga listrik dan disimpan sebagai cadangan daya.
BACA JUGA:INKA Kembangkan Kereta Gantung di Pagar Alam
BACA JUGA:390 Ribu Siswa SMA SMK Se-Jatim Jalani TKA Hari Ini
Daya itulah yang digunakan untuk menggerakkan motor pada tali kabel. Tali kabel itu menempel pada kabin cable car dan menggerakkan tiap kapsul cable car.
Kabin menempel kuat pada kabel menggunakan pengait sebagai sistem keamanan. Saat kabel berjalan, kabin ikut bergerak menuju stasiun tujuan di seberang pulau.