Mercedes & Red Bull Diuntungkan? Skandal Rasio Kompresi Guncang F1

Minggu 21-12-2025,16:25 WIB
Reporter : Bagus Aji
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Formula 1 memasuki era paling genting dalam satu dekade terakhir. Menjelang debut regulasi teknis 2026, FIA justru dihadapkan pada tuduhan serius: membiarkan celah aturan mesin yang berpotensi mengubah peta kekuatan kejuaraan.

Di balik jargon efisiensi dan berkelanjutan, perang tersembunyi antara mesin raksasa telah meletus—bahkan sebelum lampu hijau Start menyala.

Federation Internationale de l'Automobile (FIA) bersiap menampilkan masa balap depan “jet darat” yang diklaim lebih kompetitif, lebih aman, dan lebih berkelanjutan untuk Kejuaraan Dunia Formula 1.

Hal itu akan diwujudkan melalui presentasi teknis yang sangat dinanti, yang akan membentuk wajah olahraga ini mulai musim 2026 dan berikutnya.

Namun, dari sekian banyak pembaruan pada mobil F1 era baru tersebut, justru regulasi mesin 2026 yang kini menjadi sumber keraguan terbesar di kalangan para insinyur paddock.

Hanya beberapa minggu sebelum mobil-mobil generasi terbaru diperkenalkan pada Januari–Februari mendatang, atmosfer di balik layar terasa semakin tegang.

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Formula 1 2026, Madrid Gantikan Imola!

BACA JUGA:General Motors Resmi Masuk Formula 1, Cadillac Siap Debut

Rumor mengenai kontroversi besar pun kian kencang berembus. FIA dituding telah menyisakan ruang dalam peraturan baru yang berpotensi memberikan keuntungan signifikan bagi pabrikan tertentu.

Inti permasalahan ini terletak pada regulasi teknis mesin dasar, khususnya terkait metode pengukuran rasio kompresi, parameter kunci yang sangat menentukan kinerja dan efisiensi mesin.

Menurut sejumlah sumber di paddock, setidaknya dua produsen mesin disebut telah menemukan cara untuk “mengakali” regulasi tersebut, tanpa eksplisit secara ketentuan tertulis.

“Semua orang tahu, setengah titik rasio kompresi saja bisa mengubah kekuatan hierarki,” bisik seorang insinyur dari tim rival, yang enggan disebutkan namanya.

Meski belum ada tim yang disebut secara resmi, sorotan mengarah kuat ke Mercedes dan Red Bull Powertrains. Dua raksasa dengan mesin kerajaan masing-masing, serta kemampuan untuk memaksimalkan celah sekecil apa pun dalam regulasi.

Media Jerman, Motorsport Magazin , melaporkan bahwa Red Bull dan Mercedes tiba-tiba menemukan celah dalam regulasi 2026 terkait rasio kompresi geometri mesin. Kedua mesin itu disebut mampu mencapai rasio kompresi hingga 18:1, meski aturan resmi untuk musim 2026 membatasi angka tersebut pada 16:1.

Kategori :