BACA JUGA:Sinopsis Film Timur: Debut Sutradara Iko Uwais, Terinspirasi Operasi Mapenduma 1996
Bahar tidak mengatakan tujuan sebenarnya ke pantai. Tapi Oka mulai mengerti.
Saat tiba di pantai, Bahar berjalan sendiri menuju laut. Oka tetap di dalam mobil. Di dasbor, ia menemukan foto keluarga dan potongan koran tentang kecelakaan mobil itu.
Ia mendongak, dan Bahar sudah menghilang ke laut. Dorongan rasa takut dan luka masa lalunya sendiri membuat Oka berlari mencari Bahar di pantai.
Menurut produser Dendy Ariza Putra, adegan penutup, Bahar yang tenggelam tidak digambarkan sebagai tindakan bunuh diri, melainkan sebagai isyarat performatif terakhir: cara tubuh menyerahkan diri kepada laut, yang dalam film ini dipahami sebagai ruang yang menyimpan memori, bukan tempat untuk mengembalikan sesuatu.
“Film ini memilih untuk berakhir pada tindakan penyerahan diri, membiarkan laut menyimpan apa yang tidak perlu diselamatkan atau dikembalikan,” ucap Dendy.
Tahun depan, What the Water Keeps akan didistribusikan di berbagai festival film internasional: menyampaikan kisah tentang rasa bersalah, kehilangan, dan keheningan dalam bahasa yang universal. (*)